Terungkap, dari hasil penyelidikan itu, terdapat perbedaan antara penelitian pada 2023 dan 2024.
Itu dijelaskan Penyelidik Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM Agatha Vanesa secara daring dalam Diseminasi Hasil Penelitian Grobogan 2024 di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (30/4/2025).
Kemudian pada 2024, penyelidikan umum dilakukan di lima kecamatan. Pada penyelidikan itu, antara air dan garam tidak dipisah dan ditemukan hasil yang berbeda.
”Di Bledug Kuwu kadar lithium hanya 36-135 ppm,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Tim Ahli Geofisiki Dzil Mulki Heditama menambahkan, hasil penyelidikan geologi, geokimia, dan geofisika di Grobogan menunjukkan beberapa hasil.
Murianews, Grobogan – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap hal mengejutkan soal hasil penyelidikan umum potensi lithium di kawasan Bledug Kuwu, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Terungkap, dari hasil penyelidikan itu, terdapat perbedaan antara penelitian pada 2023 dan 2024.
Itu dijelaskan Penyelidik Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM Agatha Vanesa secara daring dalam Diseminasi Hasil Penelitian Grobogan 2024 di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (30/4/2025).
”Pada penyelidikan 2023 kami menemukan kadar lithium di Grobogan ini tinggi. Di Bledug Kuwu, dari 138,64 ppm (parts per million), jika dikeringkan kadar lithium naik mencapai 1110 ppm. Saat itu air dan garamnya sudah dipisahkan, ternyata hasilnya tinggi,” ujar dia.
Kemudian pada 2024, penyelidikan umum dilakukan di lima kecamatan. Pada penyelidikan itu, antara air dan garam tidak dipisah dan ditemukan hasil yang berbeda.
”Di Bledug Kuwu kadar lithium hanya 36-135 ppm,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Tim Ahli Geofisiki Dzil Mulki Heditama menambahkan, hasil penyelidikan geologi, geokimia, dan geofisika di Grobogan menunjukkan beberapa hasil.
Kadar Lithium Paling Tinggi...
Di antaranya, di lokasi penyelidikan terdapat dua satuan batuan berupa endapan aluvial dan batu lempung.
Kemudian, kadar lithium paling tinggi memang ditemukan di Bledug Kuwu. Untuk sampel air nilainya mencapai 36-135 ppm dan sampel lumpur nilainya 76-645 ppm.
Sementara di Bledug Cangkring, sampel air kadar lithiumnya 53-665 ppm sedangkan pada sampel lumpur memiliki kadar lithium 59-106 ppm.
”Trennya menunjukkan sedikit penurunan di daerah Bledug Kuwu. Ini diinterpretasikan terjadinya penurunan densitas batuan di sekitar Bledug Kuwu yang mungkin dipengaruhi keberadaan struktur geologi,” bebernya.
Selain itu, pola anomali magnetik atau reduce to pole memperlihatkan adanya peningkatan nilai magnetik di bagian tengah area penyelidikan ke bagian selatan.
”Pola anomali magnetik tinggi itu diinterpretasi berkaitan dengan keberadaan kandungan mineral logam yang terdapat di bawah permukaan,” kata dia.
Sebaran Resistivitas...
Adapun penampang magnetotellurik (MT) bagian utara-selatan memperlihatkan sebaran resistivitas rendah di bagian dekat permukaan hingga kedalaman sekitar 2500 meter.
”Pada lintasan ini diinterpretasi terdapat pola struktur di dekat Bledug Kuwu. Sebaran resistivitas rendah di lintasan barat-timur lebih tebal hingga kedalaman 4000 meter. Pola struktur di lintasan barat-timur diinterpretasi berada di arah timur lintasan,” ujar dia.
Diungkapkannya, diperlukan tindak lanjut kegiatan berupa pengeboran uji untuk mengetahui informasi bawah permukaan yang lebih akurat. Sehingga, memang diperlukan penyelidikan lanjutan.
”Setidaknya akan dilakukan dua penyelidikan lagi,” ucapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi