Murianews, Grobogan – Prosesi pengambilan Api Dharma Waisak di Kompleks Api Abadi Mrapen, di Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025) berlangsung khidmat. Api kemudian dibawa ke Candi Mendut Magelang untuk disakralkan.

Pengambilan Api Dharma dari sumber api alam Mrapen didahului dengan Puja Bhakti dari sepuluh majelis. Masing-masing diberikan waktu selama sekitar 15 menit.

Setelah itu dilakukan pengambilan api oleh perwakilan majelis, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), kemudian perwakilan Polres Grobogan dan Kemenag Grobogan.

Sekjen Walubi Jawa Tengah Gunawan mengatakan, api itu kemudian akan dibawa ke Candi Mendut di Magelang untuk disakralkan.

Kemudian, pada Minggu (11/5/2025) besok akan dilakukan pengambilan air di Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung. Air itu kemudian juga akan dibawa ke Candi Mendut

”Setelah disakralkan, Api Dharma dan Air Suci kemudian akan dibawa ke Candi Borobudur untuk perayaan puncak Waisak pada Senin (12/5/2025) nanti,” jelasnya.

Gunawan menyebutkan, makna pengambilan Api Dharma ini bersumber dari api alam Mrapen yang merupakan lambang memancarkan cahaya gemerlapan.

Prosesi tersebut sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun. Api Dharma menjadi penerang bagi semua orang yang melaksanakan dharma. Api Dharma membuat hati terang, tenang dan sampai kesuciannya.

Tiga peristiwa penting...

Tri Suci Waisak sendiri memperingati tiga peristiwa penting. Ketiganya yaitu, kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha serta Buddha Gautama parinibbana atau wafat.

Adapun tema Waisak Nasional 2025 atau 2569 BE (Buddhist Era) adalah Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia.

Gunawan berharap, perayaan Waisak dapat semakin memberikan pengaruh bagi umat Buddha lain. Sehingga ajaran Buddha akan terus berkembang.

”Diharapkan aplikasi ajaran Buddha ini bisa terus di mana-mana (terus meluas),” ungkapnya.

Editor: Cholis Anwar