Lebih lanjut, Rouf menyatakan, ada juga calon jemaah yang menarik kembali dana DP mereka karena berbagai alasan. Terutama karena ada kebutuhan yang darurat.
”Biasanya karena kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan atau keperluan ekonomi keluarga. Itu kami fasilitasi sesuai prosedur yang berlaku,” tambah Rouf.
Murianews, Grobogan — Minat masyarakat Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk menunaikan ibadah haji terus meningkat setiap tahunnya.
Dalam catatan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Grobogan, ada lebih dari seribu orang mendaftar haji setiap tahun. Mayoritas pendaftar, berasal dari kalangan petani.
Plh Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Grobogan Abdul Rouf mengungkapkan, animo masyarakat untuk menunaikan rukun Islam kelima memang selalu tinggi. Meski mereka harus melalui masa tunggu yang sangat panjang.
”Saat ini, masa tunggu haji di Grobogan mencapai 32 tahun. Artinya, calon jemaah yang mendaftar sekarang baru bisa berangkat sekitar tahun 2056 atau 2057,” ungkap Rouf, Kamis (15/5/2025).
Masa tunggu itu sendiri akan berdampak pada usia jemaah saat mereka akhirnya berangkat. Banyak yang ketika mendaftar masih di usia produktif, namun saat jadwal keberangkatan, mereka sudah memasuki usia lansia.
“Ini menjadi tantangan tersendiri, karena saat mereka berangkat, fisik sudah tidak sekuat dulu. Maka dari itu, persiapan kesehatan dan manasik sangat penting bagi peserta,” ujar dia.
Diungkapkannya, mayoritas pendaftar haji dari kalangan petani itu menunjukkan pendaftar haji tidak identik dengan orang kaya. Sebab, memang banyak calon jemaah yang menabung selama bertahun-tahun demi memenuhi syarat setoran awal sebesar Rp 25 juta.
”Banyak dari pendaftar haji yang hidup sederhana, petani, pedagang kecil, dan sebagainya. Sebaliknya, orang yang benar-benar kaya justru banyak yang belum mendaftar haji,” jelasnya.
Buaya Haji...
Rouf mengatakan, biaya pelunasan haji tahun ini berada di kisaran Rp 30 jutaan. Angka itu disebutnya dinamis tergantung regulasi dan ketetapan pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Rouf menyatakan, ada juga calon jemaah yang menarik kembali dana DP mereka karena berbagai alasan. Terutama karena ada kebutuhan yang darurat.
”Biasanya karena kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan atau keperluan ekonomi keluarga. Itu kami fasilitasi sesuai prosedur yang berlaku,” tambah Rouf.
Kemenag Grobogan pun terus berkomitmen memberikan edukasi, bimbingan serta pelayanan. Sehingga rangkaian ibadah haji dapat berjalan dengan lancar sesuai jadwal.
Editor: Zulkifli Fahmi