Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – MA Salafiyah Kajen Margoyoso Pati ikut berupaya melestarikan budaya Jawa yang digempur dengan kebudayaan luar. Mereka pun mendatangkan abdi dalem Keraton Solo.

Kegiatan ini merupakan implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'Alamin (P5RA) yang digelar pada Rabu (14/5/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman madrasah setempat itu diikuti oleh ratusan siswa kelas X.

Mereka pun berdialog tentang budaya dan kearifan lokal. Seperti mitoni atau tingkeban dan berbagai kebudayaan lainnya. Seorang Andi Dalem Keraton Solo, K.R.T. Meggi Hannusa didatangkan sebagai narasumber.

”Banyak sekali tradisi adat istiadat Jawa yang harus diketahui bersama, seperti mapati, mitoni, tedhak siten, ruwatan, bancaan ketika akan berangkat kerja, bancaan setelah menikah, bancaan akan membangun rumah, selametan dan sebagainya,” ujar K.R.T. Meggi Hannusa.

Menurut dia, adat istiadat harus diwariskan kepada generasi masa depan. Mengingat Gen Z merupakan generasi melek digital yang berjabat erat dengan modernitas, sehingga budaya yang telah lama hidup di masyarakat harus dikenalkan sejak dini.

Hal tersebut untuk meminimalkan tergerusnya tradisi yang memiliki peluang tersisih dan tergantikan dengan budaya-budaya asing yang kian digemari remaja.

Wakil Kepala Bidang Humas MA Salafiyah, Arif Sutoyo mengungkapkan, tema kearifan lokal yang dipilih oleh tim fasilitator bertujuan untuk memperkenalkan salah satu budaya di Indonesia yang bernapas dan menjadi identitas masyarakat Jawa.

Tradisi Jawa tetap lestari...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler