Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan Gunawa Cahyo Utomo mengatakan, mereka mengalami gejala serupa dalam waktu yang hamper bersamaan.
Gejala yang dikeluhkan yakni seperti demam tinggi, nyeri pada persendian, tubuh terasa kaku, serta muncul rasa gatal di kulit.
”Penyebarannya dilaporkan menyebar dengan cepat dan menjangkiti banyak warga dalam kurun waktu singkat,” ujar dia, Selasa (20/5/2025).
Gunawan menambahkan, mengetahui kondisi itu, tim dari Puskesmas Ngaringan segera terjun ke lokasi untuk memeriksa warga yang melaporkan keluhan tersebut. Sebanyak 12 warga itu pun telah diperiksa secara medis oleh petugas kesehatan.
Dijelaskannya, penegakan diagnosis masih dilakukan secara klinis karena keterbatasan alat. Warga yang teridentifikasi mengalami gejala telah menerima penanganan medis.
Murianews, Grobogan – Warga Grobogan diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit chikungunya. Sebanyak 12 warga di Dusun Pondok, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dikabarkan sudah terpapar penyakit tersebut.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan Gunawa Cahyo Utomo mengatakan, mereka mengalami gejala serupa dalam waktu yang hamper bersamaan.
Gejala yang dikeluhkan yakni seperti demam tinggi, nyeri pada persendian, tubuh terasa kaku, serta muncul rasa gatal di kulit.
”Penyebarannya dilaporkan menyebar dengan cepat dan menjangkiti banyak warga dalam kurun waktu singkat,” ujar dia, Selasa (20/5/2025).
Gunawan menambahkan, mengetahui kondisi itu, tim dari Puskesmas Ngaringan segera terjun ke lokasi untuk memeriksa warga yang melaporkan keluhan tersebut. Sebanyak 12 warga itu pun telah diperiksa secara medis oleh petugas kesehatan.
Dijelaskannya, penegakan diagnosis masih dilakukan secara klinis karena keterbatasan alat. Warga yang teridentifikasi mengalami gejala telah menerima penanganan medis.
”Pemeriksaan dilakukan berdasarkan gejala, karena rapid test chikungunya sedang tidak tersedia,” tambahnya.
Upaya Lain...
Upaya lainnya, pihak Puskesmas juga terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Juga menghindari genangan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Gunawan memaparkan, penyuluhan tersebut juga dibarengi dengan pelaksanaan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang melibatkan partisipasi aktif dari warga sekitar.
Kemudian, sebagai langkah pencegahan, petugas pun membagikan larvasida untuk dipakai pada tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum. Sehingga dapat memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, vektor utama penyebar virus chikungunya.
Selain itu, Dinkes Grobogan juga telah merencanakan kegiatan fogging atau pengasapandi area terdampak. Sehingga populasi nyamuk dewasa dapat berkurang signifikan.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mengarah pada chikungunya. Kemudian juga terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebarannya.
Editor: Zulkifli Fahmi