Upaya itu dilakukan gena mencegah masuknya sapi atau ternak yang tidak sehat. Pedagang yang kedapatan membawa sapi tidak sehat akan di-blacklist.
Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hatta menjelaskan, pihaknya sudah memberlakukan aturan tersebut sekitar sebulan belakangan ini. Rencananya, kebijakan itu akan diberlakukan hingga setidaknya pada momentum Iduladha mendatang.
Kendati demikian, pihaknya tak memiliki data rinci berapa jumlah pedagang yang telah di-blacklist atau diblokir terkait kebijakan tersebut. Menurutnya, terkadang pelaksanaan di lapangan juga mengalami kendala.
”Kadang kalau kedapatan ada yang sakit, ngakunya bukan dia yang bawa. Ngakunya temannya yang bawa. Tapi setidaknya tetap ada efeknya dengan kebijakan itu,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di Grobogan, Amin menjelaskan hingga kini masih muncul.
Murianews, Grobogan – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan berlakukan skrining pada sapi mapun hewan ternak lainnya jelang Hari Raya Iduladha ini.
Upaya itu dilakukan gena mencegah masuknya sapi atau ternak yang tidak sehat. Pedagang yang kedapatan membawa sapi tidak sehat akan di-blacklist.
Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hatta menjelaskan, pihaknya sudah memberlakukan aturan tersebut sekitar sebulan belakangan ini. Rencananya, kebijakan itu akan diberlakukan hingga setidaknya pada momentum Iduladha mendatang.
”Sudah sekitar sebulanan ini diberlakukan. Karena menjelang Iduladha atau idul kurban ini sapi yang masuk luar biasa banyak, dari luar kota sangat banyak. Kita berlakukan sekitar 60 hari atau dua bulan sampai Iduladha,” ujar Amin, Rabu (21/5/2025).
Kendati demikian, pihaknya tak memiliki data rinci berapa jumlah pedagang yang telah di-blacklist atau diblokir terkait kebijakan tersebut. Menurutnya, terkadang pelaksanaan di lapangan juga mengalami kendala.
”Kadang kalau kedapatan ada yang sakit, ngakunya bukan dia yang bawa. Ngakunya temannya yang bawa. Tapi setidaknya tetap ada efeknya dengan kebijakan itu,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di Grobogan, Amin menjelaskan hingga kini masih muncul.
Tak Signifikan...
Namun, dia mengklaim angkanya tidak signifikan. Dia mengklaim terus berusaha menekan angka PMK dan LSD.
”PMK dan LSD ada, tapi tidak signifikan. Kita terus menekan, salah satunya ya dengan upaya tadi, yang luar kota, yang tidak sehat dilarang masuk,” bebernya.
Amin lebih lanjut mengatakan, populasi sapi menjelang Iduladha kali ini aman. Namun, dia tak bersedia menyebutkan angka secara detail.
Dia memastikan, Grobogan tetap menjadi salah satu daerah dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Tengah.
”Stoknya aman menjelang Iduladha ini, ada banyak yang tersedia untuk kurban,” tandasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi