Murianews, Grobogan – Sebuah paguyuban Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah melakukan aksi yang patut di acungi jempol.
Namanya, Paguyuban Asrah Batin. Paguyuban di Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati itu berhasil membeli sebuah mobil untuk dijadikan ambulans dari hasil iuran anggota.
Bahkan, hasil iuran itu berhasil dikumpulkan dalam waktu delapan bulan. Padahal, target awal, iuran untuk pembelian mobil Ambulans itu selama dua tahun.
Inayati, salah satu anggota Paguyuban Asrah Batin menceritakan, iuran dilakukan sejak 2024 lalu. Rencananya, ambulans itu bakal diserahkan pada pemerintah desa setempat, Minggu (16/6/2025).
”Iurannya Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Mungkin karena anggotanya sampai seribu lebih, jadi tidak sampai 2 tahun sudah dapat,” ujar dia, Rabu (11/6/2025).
Ia menjelaskan, ide pengadaan ambulans berawal dari keprihatinan mereka karena Desa Ngombak belum memiliki ambulans. Sementara banyak desa lain sudah memilikinya.
”Warga di desa kesulitan mendapatkan ambulans saat butuh dibawa ke rumah sakit. Dari situlah muncul inisiatif untuk urunan (iuran),” bebernya.
Inayati mengatakan, Paguyuban Asrah Batin merupakan wadah silaturahmi warga perantau asal Desa Ngombak yang berdiri sejak 2008.
Awalnya...
Awalnya, tujuannya yakni kegiatan sosial sederhana seperti membantu sesama perantau yang tertimpa musibah dan menggelar halalbihalal tahunan.
Kini paguyuban tersebut telah memiliki lebih dari seribu anggota, tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua, bahkan hingga luar negeri. Warga Ngombak yang bukan perantau juga turut menjadi anggotanya.
”Saat ini ambulans masih berada di Jakarta. Rencananya akan diserahterimakan secara resmi kepada warga Desa Ngombak pada hari Minggu nanti,” kata dia.
Terpisah, Ketua Paguyuban Asrah Batin wilayah Jabodetabekser Totok Siswanto menjelaskan, program tersebut sepenuhnya didanai oleh warga Desa Ngombak yang tersebar di perantauan.
”Pengadaan ambulans ini jadi bukti nyata gotong royong dari warga Ngombak di perantauan untuk masyarakat di kampung halaman,” kata dia.
Selain pengadaan ambulans, Paguyuban Asrah Batin telah menjalankan berbagai kegiatan sosial.
Antara lain yakni donasi 500 eksemplar buku bacaan untuk perpustakaan desa, beras untuk kaum dhuafa dan fakir miskin, hingga pemberian mukena untuk seluruh masjid dan mushola di desa.
Ke Depan...
Ke depan, Paguyuban Asrah Batin juga telah merancang program sosial yang akan terus dijalankan rutin. Program jangka pendek yang tengah disiapkan adalah renovasi rumah tidak layak huni (RTLH).
”Untuk jangka panjang, paguyuban akan tetap konsisten memberikan santunan rutin kepada anak yatim piatu, penyandang disabilitas, serta keluarga yang ditinggalkan akibat kematian, khususnya menjelang Idulfitri,” tandasnya.
Sebagai informasi, Asrah Batin merupakan tradisi yang dilakukan di dua desa, Ngombak dan Karanglangu di Kecamatan Kedungjati, Grobogan. Tradisi itu menceritakan penyatuan dua desa tersebut yang dipisahkan Sungai Tuntang.
Warga dua desa itu dilarang menikah satu sama lain. Warga Ngombak dilarang menikahi dengan warga Karanglangu, dan tentu sebaliknya.
Tradisi ini digelar setiap dua tahun sekali dan selalu dibanjiri ribuan warga. Nama itulah yang kemudian dipakai untuk nama paguyuban.
Editor: Zulkifli Fahmi



