Menurutnya, banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam. Sungai Renggong meluap dan saluran irigasi tak mampu menampung debit air.
Hal itu mengakibatkan air limpasan ke pemukiman warga. Ketinggian air di rumah warga mencapai 1 hingga 1,5 meter.
Total 110 Kepala Keluarga atau 232 jiwa terdampak. Ada 25 kepala keluarga mengungsi di Balai Desa Tanggirejo dan 85 Kepala Keluarga lainnya di rumah saudara.
Selain rumah warga, banjir juga merendam dua mushola, satu sekolah, jalan dusun, serta 3 hektare sawah berisi tanaman padi berusia satu bulan.
Untuk mempercepat surutnya banjir, dilakukan penyedotan dengan 15 pompa. Karena tak ada hujan susulan, banjir pun surut signifikan.
”Kendati sudah surut, namun sebagian warga masih bertahan di pengungsian dengan sambil terus membersihkan rumah masing-masing agar siap dihuni lagi,” katanya.
Murianews, Grobogan – Banjir yang sempat melanda Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, telah surut secara signifikan pada Kamis (19/6/2025).
Seiring dengan surutnya genangan, upaya pembersihan fasilitas umum pun langsung digencarkan, termasuk di SDN 1 Tanggirejo.
Sejumlah personel Polres Grobogan bersama warga setempat dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahu-membahu membersihkan lumpur dan sampah yang menumpuk di area sekolah.
Dengan menggunakan peralatan seadanya seperti sapu, sekop, dan ember, mereka bekerja keras membersihkan sisa-sisa banjir. Sebuah mobil tangki juga dikerahkan untuk menyemprot halaman sekolah yang masih tertutup lapisan lumpur tebal.
Kapolsek Tegowanu, AKP Setyo Budi, turut aktif terlibat dalam kegiatan bersih-bersih ini. Para guru dan relawan juga menunjukkan semangat gotong royong agar kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dapat segera kembali normal.
Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto mengatakan, aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pasca-banjir. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
”Ini bagian dari bentuk kepedulian kami terhadap warga terdampak banjir. Anak-anak harus bisa segera kembali belajar di ruang yang bersih dan nyaman,” ujar dia.
Sementata itu, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, banjir yang melanda Dusun Kedungwungu, Desa Tanggirejo sejak Rabu (18/6/2025) dini hari memang telah surut. Namun demikian, hingga Kamis siang masih ada bagian yang tergenang.
Hujan deras...
Menurutnya, banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam. Sungai Renggong meluap dan saluran irigasi tak mampu menampung debit air.
Hal itu mengakibatkan air limpasan ke pemukiman warga. Ketinggian air di rumah warga mencapai 1 hingga 1,5 meter.
Total 110 Kepala Keluarga atau 232 jiwa terdampak. Ada 25 kepala keluarga mengungsi di Balai Desa Tanggirejo dan 85 Kepala Keluarga lainnya di rumah saudara.
Selain rumah warga, banjir juga merendam dua mushola, satu sekolah, jalan dusun, serta 3 hektare sawah berisi tanaman padi berusia satu bulan.
Untuk mempercepat surutnya banjir, dilakukan penyedotan dengan 15 pompa. Karena tak ada hujan susulan, banjir pun surut signifikan.
”Kendati sudah surut, namun sebagian warga masih bertahan di pengungsian dengan sambil terus membersihkan rumah masing-masing agar siap dihuni lagi,” katanya.
Editor: Cholis Anwar