”Kesempatan masih sangat besar karena yang investasi sedikit. Maka kami dorong terus karena pemerintah sudah menggelontorkan dana besar untuk program ini,” kata dia.
Ia mengakui, untuk mendirikan dapur umum memang cukup berat. Sebab, harus berbentuk yayasan.
Namun demikian, pihaknya tetap mendorong agar warga, khususnya NU dan Muhammadiyah untuk menjadi penyedia dapur umum MBG.
”Saya mendorong NU, Muhammadiyah dan siapa pun untuk berinvestasi membangun dapur umum, karena kebutuhannya masih sangat banyak,” kata dia.
Murianews, Grobogan – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk berani berinvestasi dan mendirikan dapur umum untuk program Makan Bergizi Gratis alias program MBG.
Hal itu diungkapkannya dalam sosialisasi MBG di Gedung PGRI Grobogan, Jumat (20/6/2025) sore.
Dijelaskannya, Badan Gizi Nasional (BGN) setidaknya membutuhkan 80 unit dapur gizi untuk program MBG di Grobogan. Sedangkan, hingga kini baru ada dua unit dapur umum yang beroperasi. Selain itu, baru ada delapan unit lainnya yang antre mendapat izin dari BGN.
Edy dalam kesempatan itu membeberkan rincian kebutuhan membuka dapur umum. Dijelaskannya, setiap siswa dianggarkan Rp 15 ribu per porsi.
Sebanyak Rp 10 ribu di antaranya wajib dianggarkan untuk menu MBG per siswa. Sedangkan untuk Rp 5 ribu sisanya untuk kebutuhan operasional.
”Yang Rp 3 ribu untuk gaji karyawan, untuk bayar listrik, pengantaran, dan lain-lain. Untuk yang Rp 2 ribu, sewa gedung,” jelasnya kepada hadirin.
Dijelaskannya, setiap dapur MBG membutuhkan 47 pekerja dan maksimal melayani 3000 hingga 4000 porsi. Sedangkan, secara total di Grobogan, sasaran MBG yakni 240 ribu porsi MBG.
Masih sangat besar...
”Kesempatan masih sangat besar karena yang investasi sedikit. Maka kami dorong terus karena pemerintah sudah menggelontorkan dana besar untuk program ini,” kata dia.
Ia mengakui, untuk mendirikan dapur umum memang cukup berat. Sebab, harus berbentuk yayasan.
Namun demikian, pihaknya tetap mendorong agar warga, khususnya NU dan Muhammadiyah untuk menjadi penyedia dapur umum MBG.
”Saya mendorong NU, Muhammadiyah dan siapa pun untuk berinvestasi membangun dapur umum, karena kebutuhannya masih sangat banyak,” kata dia.
Editor: Anggara Jiwandhana