Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) Dwi Purwantoro blak-blakan ungkap penyebab banjir Grobogan belum lama ini.

Itu diungkapkannya saat meninjau tanggul jebol di Desa Rowosari, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bersama Menteri PU Dody Hanggodo pada Jumat (20/6/2025) sore.

Menurutnya, salah satu penyebab wilayah itu kini mudah banjir karena adanya perubahan fungsi lahan di daerah hulu. Disebutnya, daerah hulu kini banyak ditanami tanaman musiman seperti jagung daripada jati.

”Di bagian atas, seharusnya ditanam tanaman keras seperti jati, bukan jagung. Kalau jagung, hujan sedikit langsung sedimennya ke sungai. Dulu baik-baik saja. Sekarang, lahan yang semestinya untuk konservasi malah dibuka (untuk tanaman musiman),” ujar dia.

Ia mengungkapkan, saat ini belum bisa melakukan normalisasi sungai di kawasan Grobogan, namun mengarahkan agar masterplan dievaluasi. Pihaknya saat ini sedang fokus menangani Sungai Wulan dan rob di kawasan Sayung, Demak.

”Pak Menteri arahannya masterplan-nya ke depan harus dievaluasi total, dari hulu sampai hilir. Normalisasi belum (ada rencana). Sekarang ini fokus di Wulan dan rob di Sayung,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Ia juga mengimbau agar petani segera melapor jika terjadi kerusakan. Mereka bisa melapor ke kades yang nantinya diteruskan ke atas.

”Kami sudah sampaikan ke petani, kalau ada kerusakan, silakan laporkan. Laporkan ke lurah, nanti lurah ke camat, camat ke dinas PU provinsi, dan provinsi nanti ke pusat. Karena wilayah kami luas, SDM terbatas, harus bersama-sama agar kejadian ini tidak berulang,” pungkasnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler