Berikutnya, pada 2023 IPLM meningkat menjadi 40,45 poin dan pada tahun 2024 meningkat kembali menjadi 44,56 poin, masuk kategori rendah. Pihaknya menargetkan, pada 2025 ini, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Grobogan bisa masuk kategori sedang.
”Tiap tahun ada peningkatan, jadi kami optimis Grobogan dapat mencapai target IPLM 60,00 atau kategori sedang dalam skala nasional pada tahun 2025,” ujar dia, Sabtu (28/6/2025).
Dijelaskannya, salah satu cara untuk mencapainya, adalah dengan melakukan pendataan Perpustakaan di seluruh Grobogan yang digelar baru-baru ini. Data itulah yang nantinya akan direkap dalam aplikasi sebagai data pokok nasional tahun 2025.
Ami memaparkan, pendataan profil perpustakaan tersebut akan menjadi dasar perumusan kebijakan peningkatan indeks Literasi Masyarakat. Karenanya, pendataan tersebut sangat penting untuk dilakukan secara kontinyu.
”Kami terus berusaha melakukan pendataan perpustakaan dengan data terbaru. Pekan lalu kami baru saja mengundang 500-an pustakawan seluruh Grobogan dari jumlah keseluruhan perpustakaan yang kami bina sebanyak 1078 perpustakaan per 2024,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Grobogan (Dinarpusda Grobogan) terus berkomitmen meningkatkan literasi masyarakat. Secara khusus, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) pada 2025 ditarget sebesar 60,00 atau kategori sedang.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Kearsipan dan Perpustakaan Dinarpusda Grobogan Ami Priyono menjelaskan, berdasarkan kajian IPLM yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI, Grobogan pada 2022 lalu memiliki skor 16,66 poin atau kategori sangat rendah.
Berikutnya, pada 2023 IPLM meningkat menjadi 40,45 poin dan pada tahun 2024 meningkat kembali menjadi 44,56 poin, masuk kategori rendah. Pihaknya menargetkan, pada 2025 ini, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Grobogan bisa masuk kategori sedang.
”Tiap tahun ada peningkatan, jadi kami optimis Grobogan dapat mencapai target IPLM 60,00 atau kategori sedang dalam skala nasional pada tahun 2025,” ujar dia, Sabtu (28/6/2025).
Dijelaskannya, salah satu cara untuk mencapainya, adalah dengan melakukan pendataan Perpustakaan di seluruh Grobogan yang digelar baru-baru ini. Data itulah yang nantinya akan direkap dalam aplikasi sebagai data pokok nasional tahun 2025.
Ami memaparkan, pendataan profil perpustakaan tersebut akan menjadi dasar perumusan kebijakan peningkatan indeks Literasi Masyarakat. Karenanya, pendataan tersebut sangat penting untuk dilakukan secara kontinyu.
”Kami terus berusaha melakukan pendataan perpustakaan dengan data terbaru. Pekan lalu kami baru saja mengundang 500-an pustakawan seluruh Grobogan dari jumlah keseluruhan perpustakaan yang kami bina sebanyak 1078 perpustakaan per 2024,” imbuhnya.
Perpustakaan...
Melalui agenda tersebut, pihaknya ingin memastikan seluruh lokus perpustakaan di Grobogan memiliki data profil yang lengkap. Dari situ pihaknya kemudian akan membangun strategi literasi yang tepat sasaran.
Pihaknya mengakui, gerakan pembudayaan membaca di masyarakat Grobogan dinilai belum merata. Menurutnya, diperlukan peningkatan literasi lintas sektor, sehingga perpustakaan benar-benar hadir dalam menciptakan budaya baca sampai tingkat akar rumput.
Hal itu mengingat seluruh perpustakaan yang dibina oleh Dinarpusda masih berada di bawah kewenangan lembaga induknya. Antara lain seperti perpustakaan sekolah jenjang PAUD, SD dan SMP yang berada dalam kewenangan Dinas Pendidikan.
Kemudian untuk MI, MTS, dan MA di bawah Kemenag dan SMK serta SMA kewenangnanya di bawah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah. Berkutnya, perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang berada di bawah naungan Dispermades.
”Ini dibutuhkan kerja kolaboratif antar stakeholder terkait untuk mewujudkan sinergitas peningkatan kualitas literasi di Grobogan,” kata dia.
Editor: Budi Santoso