Rabu, 19 November 2025

Dipaparkannya, aksi gropyokan tikus itu telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Diperkirakan ada lahan seluas 259 hektare yang menjadi sasaran gropyokan dari beberapa Poktan di wilayah setempat. Dari sejumlah aksi gropyokan itu, diperkirakan sebanyak 20 ribu ekor tikus berhasil dimusnahkan.

Sementara itu, Anggota DPRD Grobogan Amin Rois yang turut hadir dalam gropyokan tikus itu menyatakan, serangan tikus harus diatasi secara serius. Sebab, mengakibatkan kerugian besar bagi petani. Ia menilai gropyokan tikus yang rutin, dapat menekan populasi hama tersebut.

”Pemkab melalui dinas terkait diharapkan terus memberikan dukungan, bisa dengan membangun rumah burung hantu sebagai predator alami tikus. Kami berterima kasih atas partisipasi aktif masyarakat dalam aksi itu,” kata dia.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan (Distan Grobogan), Amin Nur Hatta, menjelaskan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), khususnya tikus menjadi perhatian utama. Ia menjelaskan, tikus termasuk hama yang berkembang biak sangat cepat.

”Seekor tikus bisa melahirkan belasan anak, dan dua minggu setelah melahirkan bisa kembali hamil. Karena itu pengendalian harus dilakukan secara berkelanjutan,” kata dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler