Rasya berhasil menyingkirkan puluhan kandidat lain se-Jawa Tengah. Dari Jateng, siswa SMAN 1 Wirosari itu didampingi wakil dari Salatiga bernama Anindya Putri Apliria.
Bersama wakil dari provinsi lain, dia pun akan mengibarkan bendera di hadapan Presiden Prabowo pada Upacara HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 mendatang.
”Saya minder, dan ibaratnya sudah pasrah. Apalagi kemarin pengumumannya dari seharusnya pagi, jadi sore. Alhamdulillah, saya yang terpilih, benar-benar tidak menyangka,” kata di, Kamis (3/7/2025).
”Ada anak artis, ternyata tidak lolos,” beber putra pasangan Mashudi dan Wachitri itu.
Siswa kelahiran Grobogan, 17 Desember 2008 itu mengaku memang sejak kecil sudah menjalani kehidupan disiplin semi militer dari ayahnya. Kebetulan, sang ayah merupakan engineering di kapal alias bekerja di pelayaran.
”Ayah pelayaran, ibu di rumah. Sejak kecil memang sudah diajari disipilin, misalnya harus bangun pagi salat subuh,” kata Rasya yang tinggal di Dusun Gadon, Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari itu.
Murianews, Grobogan – Pelajar asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bernama Muhammad Rasya Alfarelhudy terpilih mewakili Jateng menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di tingkat pusat.
Rasya berhasil menyingkirkan puluhan kandidat lain se-Jawa Tengah. Dari Jateng, siswa SMAN 1 Wirosari itu didampingi wakil dari Salatiga bernama Anindya Putri Apliria.
Bersama wakil dari provinsi lain, dia pun akan mengibarkan bendera di hadapan Presiden Prabowo pada Upacara HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Ditemui di kantor Kesbangpolinmas Grobogan, Rasya tak bisa menyembunyikan kegembiraanya. Dia mengaku tak menyangka bila dirinya akhirnya yang terpilih mewakili Jateng. Sebab, pesaingnya banyak yang anak pejabat.
”Saya minder, dan ibaratnya sudah pasrah. Apalagi kemarin pengumumannya dari seharusnya pagi, jadi sore. Alhamdulillah, saya yang terpilih, benar-benar tidak menyangka,” kata di, Kamis (3/7/2025).
Menururnya, seleksi Paskibraka berlangsung adil. Sebab, sepengetahuannya, ada putra artis sekaligus Anggota DPR RI gagal lolos ke tingkat pusat.
”Ada anak artis, ternyata tidak lolos,” beber putra pasangan Mashudi dan Wachitri itu.
Siswa kelahiran Grobogan, 17 Desember 2008 itu mengaku memang sejak kecil sudah menjalani kehidupan disiplin semi militer dari ayahnya. Kebetulan, sang ayah merupakan engineering di kapal alias bekerja di pelayaran.
”Ayah pelayaran, ibu di rumah. Sejak kecil memang sudah diajari disipilin, misalnya harus bangun pagi salat subuh,” kata Rasya yang tinggal di Dusun Gadon, Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari itu.
Palajari semua hal...
Pelajar bertinggi 175 cm itu mengaku rutin minum susu saat SD. Karena itulah, dirinya bisa memiliki tinggi di atas rata-rata dari teman-temannya.
”Dulu selalu minum susu saat SD,” ujarnya sembari tersenyum.
Rasya mengaku mempelajari semua hal yang dibutuhkan untuk seleksi. Karenanya, selama mengikuti seleksi di tingkat pusat, dia sudah benar-benar siap.
”Tesnya di Jakarta selama lima hari. Tesnya banyak, ada kesehatan, baris berbaris, psikotes, dan banyak lagi,” ujar sulung dari dua bersaudara itu.
Rasya yang mengaku bercita-cita menjadi taruna angkatan laut itu ingin jadi pasukan delapan di paskibraka nanti. Menurutnya, hal itu akan sangat membanggakan.
”Inginnya jadi yang pengiba bendera, di formasi delapan. Nanti kan dipilih lagi,” katanya.
Adapun latihan di paskibraka pusat nantinya akan dimulai pada 15 Juli 2025 mendatang. Ia menyatakan akan bersiap sebaik mungkin.
”Pasti akan selalu menjaga agar tetap bugar,” tandasnya.
Editor: Cholis Anwar