Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka berat hingga tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RSUD Raden Soedjati Purwodadi untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari, korban dinyatakan meninggal dunia pada Selasa pagi (8/7/2025) pukul 06.30 WIB di RSUD Purwodadi.
”Ya benar. Sudah dilaporkan ke polsek. Dari polsek sudah ke keluarga, tapi keluarga menolak autopsi,” katanya dikonfirmasi.
Murianews, Grobogan – Seorang warga Desa Kradenan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bernama Sigit Setyono (36) dilaporkan meninggal dunia. Diduga, ia meninggal usai jadi korban pengeroyokan.
Kabar tersebut tersebar di media sosial Instagram bernama @groboganinfo.id. Dalam unggahannya, disebutkan korban meninggal Selasa (8/7/2025) di RSUD Purwodadi.
Dugaan pengeroyokan itu dikabarkan terjadi Sabtu (5/7/2026) dini hari. Sebelumnya, sekitar pukul 02.10 WIB ada sekelompok orang konvoi di depan Pasar Kradenan.
Menurut informasi di akun itu, insiden bermula saat rombongan melakukan arak-arakan di sepanjang jalan Kradenan.
Saat melewati area pasar, mereka berhenti sembari memainkan gas dengan keras alias bleyer-bleyer. Korban yang diketahui mengalami gangguan jiwa (ODGJ), merasa terganggu dan keluar rumah dengan membawa sebuah senjata tajam.
Kehadiran korban dengan membawa senjata tajam diduga memicu reaksi dari rombongan. Bukannya ditenangkan, korban justru menjadi sasaran amuk massa dan dikeroyok kelompok itu.
Sempat Dirawat Tiga Hari...
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka berat hingga tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RSUD Raden Soedjati Purwodadi untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari, korban dinyatakan meninggal dunia pada Selasa pagi (8/7/2025) pukul 06.30 WIB di RSUD Purwodadi.
Kades Kradenan Azim Tawakala membenarkan kejadian tersebut. Kejadian itu pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
”Ya benar. Sudah dilaporkan ke polsek. Dari polsek sudah ke keluarga, tapi keluarga menolak autopsi,” katanya dikonfirmasi.
Editor: Zulkifli Fahmi