Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Puluhan perpustakaan desa dan taman baca masyarakat (TBM) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah telah menerima masing-masing seribu buku dan sebuah rak buku dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Dinarpusda) Grobogan Supriyanto mengatakan, secara total terdapat 59 perpustakaan desa dan TBM serta dua perpustakaan masjid yang menerima program tersebut.

Hingga kini, proses pengiriman dari Perpusnas kepada mereka yang berhak masih berlangsung.

”Pengirimannya langsung ke lokasi masing-masing, jadi tidak mampir dulu ke kami. Pengiriman sudah sejak Juni kemarin dan sampai sekarang masih berlangsung. Kami ucapkan selamat kepada perpus dan TBM yang tahun ini mendapatkan hibah buku dari Perpusnas,” ujarnya, Sabtu (12/7/2025).

Ia menambahkan, pihak Dinarpusda hanya sebagai fasilitator untuk mendata perpus dan TBM. Ia pun berharap, melalui program tersebut, literasi masyarakat di Grobogan dapat terus meningkat ke depan.

”Program ini menjadi bagian dari strategi yang menyasar berbagai lapisan masyarakat hingga tingkat desa. Buku adalah kunci pengetahuan, dan distribusinya memang harus ke desa-desa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Kearsipan dan Perpustakaan Dinarpusda Grobogan Ami Priyono menambahkan, perpus dan TBM yang tahun ini mendapatkan telah diajukannya pada 2024 lalu.

Sedangkan... 

Sedangkan, pada tahun ini pihaknya mengajukan untuk perpustakaan puskesmas dan lembaga permasyarakatan atau lapas.

”Tahun ini kami mengajukan untuk program serupa, dengan sasaran perpus di puskesmas dan lapas. Insyaallah tahun depan juga langsung dikirim ke lokasi,” kata dia.

Ami menyebut, jenis buku yang diberikan beragam, mulai dari buku anak, pendidikan, pertanian, hingga kewirausahaan.

Ia berharap, berbagai cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Grobogan yang masih berada di kategori rendah.

Berdasarkan data Dinarpusda, nilai IPLM Grobogan tahun 2024 berada di angka 44,56. Harapannya, melalui distribusi buku dan pembentukan perpustakaan tematik ini, skor literasi bisa naik ke kategori ”sedang” pada tahun 2025.

”Literasi bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga komunitas, tempat ibadah, layanan kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat,” tandasnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler