”Kami banyak temukan anak-anak yang mengendarai motor ke sekolah tanpa izin dan tanpa perlengkapan. Ini tentu sangat membahayakan,” katanya.
Pihaknya pun menekankan peran orang tua sangat penting dalam mencegah anak-anak mengendarai kendaraan sebelum waktunya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan lalu lintas yang aman dan tertib.
”Kami minta kerja sama orang tua agar tidak membiarkan anak-anak di bawah umur membawa kendaraan. Perlu kesadaran bersama demi menekan angka kecelakaan,” tandasnya.
Murianews, Grobogan – Sebanyak 1.912 pelanggar lalu lintas ditindak Satlantas Polres Grobogan selama digelarnya Operasi Patuh Candi 2025 selama 14 hari atau dua pekan. Tepatnya pada 14- 27 Juli 2025.
Kasatlantas Polres Grobogan, AKP M Bimo Seno mengungkapkan, operasi tersebut menyasar berbagai pelanggaran yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan data yang dimilikinya, pelanggaran terbanyak meliputi pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm serta pengendara di bawah umur.
Ia menyampaikan, hasil operasi tersebut menunjukkan masih tingginya pelanggaran kasat mata yang mengancam keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
”Dalam 14 hari, personel kami menjaring 1.912 pelanggaran yang mayoritasnya pengendara motor tanpa helm dan anak-anak di bawah umur yang seharusnya belum memenuhi syarat untuk berkendara,” kata dia, Senin (28/7/2025).
Dijelaskannya, operasi yang digelar serentak di wilayah Polda Jawa Tengah ini tidak hanya mengedepankan penindakan. Namun operasi itu juga edukasi kepada masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya keselamatan dan tertib lalu lintas.
Selain melakukan penindakan, pihaknya juga mengedepankan pendekatan persuasif, terutama kepada pelajar dan remaja.
Edukasi dilakukan melalui imbauan langsung, serta kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi pentingnya keselamatan berkendara dan usia minimal pengemudi kendaraan bermotor.
Ada Anak-Anak...
”Kami banyak temukan anak-anak yang mengendarai motor ke sekolah tanpa izin dan tanpa perlengkapan. Ini tentu sangat membahayakan,” katanya.
Pihaknya pun menekankan peran orang tua sangat penting dalam mencegah anak-anak mengendarai kendaraan sebelum waktunya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan lalu lintas yang aman dan tertib.
”Kami minta kerja sama orang tua agar tidak membiarkan anak-anak di bawah umur membawa kendaraan. Perlu kesadaran bersama demi menekan angka kecelakaan,” tandasnya.
Editor: Supriyadi
