Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan Djatmiko menyatakan hingga kini belum ada kasus suspek campak di wilayahnya sejak awal tahun.

Hal itu disampaikan terkait adanya daerah sebelah Grobogan, yakni Kota Surakarta yang saat ini masuk dalam daftar darurat campak.

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau perkembangan kesehatan putra-putrinya.

”Sampai saat ini, belum ada temuan kasus suspek campak di Grobogan, masih aman. Fokus kita kali ini pada BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dilaksanakan bulan Agustus 2025 ini,” ujar dia, Rabu (27/8/2025).

Djatmiko pun mengingatkan masyarakat untuk lebih memahami bagaimana mendeteksi campak pada anak. Dijelaskannya, campak merupakan penyakit akibat infeksi virus yang ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, dan ruam di seluruh tubuh.

”Infeksi virus berawal dari saluran pernapasan yang kemudian menular melalui percikan air liur,” imbuhnya.

Dijelaskannya, gejala campak tersebut mirip dengan rubella. Perbedaannya, ruam pada campak bisa bertahan selama 5-7 hari, sementara ruam rubella berlangsung selama 1-3 hari.

”Keduanya sama-sama dicegah dengan vaksin MMR dan itu seperti yang kita berikan kepada pelajar kelas 1 tingkat SD dan sederajat dalam program BIAS 2025 tahap pertama,” jelasnya.

Vaksin Campak dan MMR... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler