Plt Kasatpol PP Grobogan Ruswandi menekankan perlunya penataan ulang. Ia menilai kondisi Jalan Paramedis sudah terlalu padat oleh pedagang. Hal itu pun merugikan pengguna jalan karena membuat akses menjadi sempit.
”Kami menggelar Forum Fasilitasi Penegakan Peraturan Daerah 2025 kemarin. Kami mendorong adanya tambahan zona hijau di Taman Soekarno di Simpanglima Purwodadi agar suasana lebih nyaman untuk pedagang maupun masyarakat,” ujar dia, Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Muchamad Fachrudin, menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama antarinstansi. Menurutnya, pembinaan PKL harus dilakukan berkesinambungan agar tercipta keteraturan dan rasa keadilan.
”Jika semua instansi merasa memiliki tanggung jawab, maka masyarakat, khususnya PKL, juga merasa diperhatikan. Penataan taman pun menjadi bagian penting agar ruang publik lebih tertata,” kata dia.
Ia juga meminta setiap masukan dari PKL maupun pembeli didengar. Masukan itu kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan publik ke depan.
Murianews, Grobogan – Maraknya PKL yang memakai badan jalan di Jalan Paramedis, kawasan Simpanglima Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bikin Pemkab setempat pusing. Sejumlah OPD pun menggelar pertemuan terkait penertiban PKL tersebut.
Plt Kasatpol PP Grobogan Ruswandi menekankan perlunya penataan ulang. Ia menilai kondisi Jalan Paramedis sudah terlalu padat oleh pedagang. Hal itu pun merugikan pengguna jalan karena membuat akses menjadi sempit.
”Kami menggelar Forum Fasilitasi Penegakan Peraturan Daerah 2025 kemarin. Kami mendorong adanya tambahan zona hijau di Taman Soekarno di Simpanglima Purwodadi agar suasana lebih nyaman untuk pedagang maupun masyarakat,” ujar dia, Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Muchamad Fachrudin, menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama antarinstansi. Menurutnya, pembinaan PKL harus dilakukan berkesinambungan agar tercipta keteraturan dan rasa keadilan.
”Jika semua instansi merasa memiliki tanggung jawab, maka masyarakat, khususnya PKL, juga merasa diperhatikan. Penataan taman pun menjadi bagian penting agar ruang publik lebih tertata,” kata dia.
Ia juga meminta setiap masukan dari PKL maupun pembeli didengar. Masukan itu kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan publik ke depan.
Sudah Tersedia Lapak...
Sementara itu, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan, Sodik Riyanto menjelaskan, di Taman Kuliner Simpang Lima Purwodadi sebenarnya sudah terdapat 190 lapak. Sayangnya, banyak yang menganggur karena sepi pembeli.
”Taman Kuliner hingga kini belum dimanfaatkan maksimal dengan alasan lokasi dianggap kurang strategis,” jelasnya.
Menurut Sodik, OPD bisa mengadakan beragam kegiatan di kawasan Taman Kuliner untuk menarik pengunjung. Jika kompleks tersebut ramai, PKL pun bakal terdorong pindah ke tempat tersebut.
Editor: Zulkifli Fahmi