Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian, di antaranya BPBD, TNI, Polri, PMI, relawan SAR, Pramuka Peduli, dan masyarakat, kembali ke kesatuan masing-masing.
”Musibah ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Pengawasan anak sangat diperlukan agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi,” katanya.
Murianews, Grobogan – Seorang bocah perempuan berinisial HA (6), warga Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ditemukan meninggal usai tenggelam.
Peristiwa tragis itu berlangsung di saluran irigasi Klambu Kanan, Kecamatan Klambu, Jumat (12/9/2025) siang.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, kejadian anak tenggelam itu bermula sekitar pukul 10.00 WIB ketika korban bersama dua temannya bermain di saluran irigasi di sebelah SMPN 1 Klambu.
Saat asyik bermain, korban terpeleset dan jatuh ke dalam saluran sedalam sekitar empat meter. Rekan-rekan korban yang panik langsung melaporkan kejadian itu ke warga setempat.
”Laporan resmi terima Pusdalops BPBD Grobogan pukul 11.45 WIB dari Polsek Klambu,” ujar Wahyu.
Mendapat laporan, Tim reaksi cepat (TRC) BPBD bersama TNI, Polri, PMI, relawan SAR, dan unsur terkait segera diterjunkan untuk melakukan operasi pencarian korban tenggelam.
”Korban akhirnya berhasil ditemukan pada pukul 13.54 WIB setelah dilakukan pencarian menggunakan jangkar. Namun saat dievakuasi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” imbuhnya.
Jenazah korban langsung diperiksa oleh tim Inafis Polres Grobogan bersama tenaga medis dari Puskesmas Klambu. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Pentingnya Pengawasan...
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian, di antaranya BPBD, TNI, Polri, PMI, relawan SAR, Pramuka Peduli, dan masyarakat, kembali ke kesatuan masing-masing.
Wahyu Tri Darmawanto mengimbau para orang tua agar lebih waspada mengawasi anak-anaknya, terutama di sekitar saluran irigasi atau perairan lainnya.
”Musibah ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Pengawasan anak sangat diperlukan agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi,” katanya.
Editor: Dani Agus