Melalui metode belajar interaktif, anak-anak dikenalkan tata cara naik kereta, aturan keselamatan, hingga pentingnya disiplin di stasiun maupun perjalanan.
Franoto menambahkan, momentum Harhubnas dijadikan sarana memperluas jangkauan edukasi sekaligus menanamkan nilai keselamatan sejak dini.
”Keselamatan perjalanan KA akan terwujud jika semua pihak memiliki kesadaran yang sama,” kata dia.
Murianews, Grobogan – Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 sekaligus HUT ke-80 Kereta Api Indonesia (KAI), Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang menggelar rangkaian kegiatan edukasi keselamatan perkeretaapian.
Salah satunya adalah sosialisasi di tiga titik perlintasan sebidang atau jalur perlintasan langsung (JPL) di Grobogan.
Tiga lokasi yang menjadi sasaran utama adalah JPL 32 km 15+2/3, JPL 35 km 17+4/5, dan JPL 37 km 19+3/4, seluruhnya berada di jalur Gambringan-Jambon, Kecamatan Pulokulon.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan, agenda yang berlangsung pada Rabu-Kamis (17-18/9/2025) itu melibatkan langsung masyarakat pengguna jalan.
Dijelaskannya, petugas KAI turun ke lapangan untuk mengingatkan pengendara. Yakni, agar disiplin berhenti saat palang pintu tertutup maupun ketika sinyal peringatan sudah berbunyi.
”Kami mengimbau pengguna jalan untuk selalu patuh aturan di perlintasan sebidang. Jangan menerobos meskipun terburu-buru, karena potensi kecelakaan sangat besar,” ujar dia.
Menurut Franoto, pelanggaran di perlintasan sebidang masih kerap terjadi sehingga edukasi langsung kepada masyarakat menjadi penting.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan kesadaran dapat tumbuh, bahwa keselamatan perjalanan kereta api bukan hanya tanggung jawab KAI, melainkan juga pengguna jalan.
Keselamatan Sejak Dini...
Selain di Grobogan, kegiatan sosialisasi keselamatan juga digelar di Cepu dan Semarang. Selain sosialisasi keselamatan, KAI Daop 4 juga menggelar program EduTrain di Stasiun Pemalang dan Pekalongan yang menyasar siswa TK hingga SD.
Melalui metode belajar interaktif, anak-anak dikenalkan tata cara naik kereta, aturan keselamatan, hingga pentingnya disiplin di stasiun maupun perjalanan.
Franoto menambahkan, momentum Harhubnas dijadikan sarana memperluas jangkauan edukasi sekaligus menanamkan nilai keselamatan sejak dini.
”Keselamatan perjalanan KA akan terwujud jika semua pihak memiliki kesadaran yang sama,” kata dia.
Editor: Dani Agus
