Ia memaparkan, hingga kini sudah ada sekitar 40 SPPG yang berdiri di Grobogan. Sebagian di antaranya masih dalam proses operasional.
Lebih lanjut ia memaparkan, secara keseluruhan Kabupaten Grobogan membutuhkan total 135 unit SPPG. Karenanya, masih terbuka bagi masyarakat untuk menjadi penyedia MBG di sejumlah titik yang belum didirikan dapur umum MBG itu.
Murianews, Grobogan – Sejumlah orang tua murid mengeluhkan kualitas menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kendati demikian, hingga kini diklaim belum ditemukan kasus siswa keracunan akibat MBG.
Salah satu orangtua murid di Kecamatan Toroh, Zita mengungkapkan menu yang disajikan dalam MBG lebih baik dari bekal yang dibawakannya. Menurutnya, seharusnya menunya bisa lebih baik dari yang disajikan.
”Ini kok kalah dengan bekal yang saya bawakan ke anak. Tapi saya nggak bisa protes, gurunya juga tidak mungkin protes kan,” kata dia, Kamis (25/9/2025).
Dijelaskannya, menu yang disajikan telur goreng dengan sedikit saus, nasi, buah jeruk, kripik tempe, dan sepotong tomat dan ketimun. Menurut dia, di beberapa sekolah lain yang ia mengenal orang tuanya juga menunya kerap kurang bagus.
Wakid, orangtua asal Kecamatan Tegowanu menyatakan anaknya kerap tidak menghabiskan menu MBG. Sebab, nasi yang disajikan telah mengeras sehingga kurang layak dimakan.
”Anak saya cerita jarang menghabiskan makanan karena nasinya keras,” katanya.
Sementara itu, Koordinator SPPG Kabupaten Grobogan Verliana Dhita enggan merespon terkait keluhan tersebut. Hanya saja, ia memastikan hingga kini belum ada kasus keracunan di Kabupaten Grobogan.
”Alhamdulillah tidak ada dan jangan sampai ada (kasus keracunan),” ujarnya.
SPPG...
Ia memaparkan, hingga kini sudah ada sekitar 40 SPPG yang berdiri di Grobogan. Sebagian di antaranya masih dalam proses operasional.
Lebih lanjut ia memaparkan, secara keseluruhan Kabupaten Grobogan membutuhkan total 135 unit SPPG. Karenanya, masih terbuka bagi masyarakat untuk menjadi penyedia MBG di sejumlah titik yang belum didirikan dapur umum MBG itu.
Editor: Cholis Anwar