Lebih lanjut, ia menyatakan, pihaknya bersama pemerintah setempat dan aparat, relawan, dan masyarakat telah melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak. Ia menyatakan segera berkoordinasi dengan pemdes setempat usai kejadian.
”Kami lakukan assesmen di lapangan dan mendistribusikan bantuan logistik kepada warga,” imbuh Wahyu.
Ia menyatakan, saat ini, akses jalan yang sempat tertutup pohon tumbang sudah bisa dilalui setelah gotong royong warga. Pihaknya pun mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Murianews, Grobogan – BPBD Grobogan, Jawa Tengah menyatakan puluhan bangunan rumah di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan rusak usai diterjang hujan angin kencang yang melanda, pada Senin (29/9/2025) sore.
Selain rumah, warung hingga masjid juga mengalami kerusakan.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menyampaikan, dampak terparah terjadi di Desa Kalisari, dengan total 24 rumah terdampak. Rinciannya, dua rumah rusak sedang dan 22 rumah rusak ringan.
”Ada pula satu masjid yang bagian atapnya rusak,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).
Selain Kalisari, angin kencang juga menerjang Desa Kuwu. Dua kios di kawasan wisata Bleduk Kuwu dilaporkan roboh. Sementara di Desa Banjarsari, satu rumah tertimpa pohon trembesi dan dua rumah lainnya mengalami rusak ringan.
Wahyu menuturkan, selain mengakibatkan kerusakan di puluhan rumah, hujan deras disertai angina kencang juga mengakibatkan banjir menggenangi jalan Kuwu–Sragen. Lokasi tepatnya yakni di utara pertigaan Desa Banjarsari.
”Air sudah surut pada malam harinya,” lanjutnya.
Koordinasi...
Lebih lanjut, ia menyatakan, pihaknya bersama pemerintah setempat dan aparat, relawan, dan masyarakat telah melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak. Ia menyatakan segera berkoordinasi dengan pemdes setempat usai kejadian.
”Kami lakukan assesmen di lapangan dan mendistribusikan bantuan logistik kepada warga,” imbuh Wahyu.
Ia menyatakan, saat ini, akses jalan yang sempat tertutup pohon tumbang sudah bisa dilalui setelah gotong royong warga. Pihaknya pun mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Editor: Anggara Jiwandhana