Sekda Grobogan Anang Armunanto didapuk menjadi Ketua Satgas tersebut, dengan Bupati dan Wakil Bupati sebagai pengarah.
Sekda pun sempat melakukan sidak ke SPPG dan ke sekolah penerima. Ada beberapa tamuan dalam sidak itu, antara lain keterlambatan datangnya MBG hingga adanya wadah yang tidak berlauk seperti lainnya.
Beberapa pekan lalu, SPPG pertama di Grobogan di Kelurahan Grobogana sempat berhenti operasional karena belum dibayar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) selama dua pekan. Namun, setelah sekitar dua minggu tidak operasional, SPPG itu kembali beroperasi.
Murianews, Grobogan – Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menunjukkan peningkatan signifikan.
Hingga hari ini, Selasa (4/11/2025), total 60 unit SPPG yang sudah beroperasi. Jumlah tersebut meningkat 20 unit dibandingkan kondisi pertengahan September 2025 lalu.
SPPG yang baru diresmikan pada akhir Oktober 2025 ini tersebar di beberapa wilayah, termasuk Wirosari, Gubug, Ngaringan, hingga Tanggungharjo.
Koordinator SPPG se-Kabupaten Grobogan, Verliana Dhita, menjelaskan peningkatan ini akan terus berlanjut. Saat ini, terdapat sekitar 40 unit SPPG lain yang sedang mengantre untuk segera dioperasionalkan.
”Butuhnya 125 unit SPPG se-Grobogan,” ujarnya.
Ia membeberkan, program MBG sudah melayani lebih dari 80 ribu anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita non-PAUD di seluruh Grobogan.
Untuk diketahui, dalam program tersebut, Pemkab Grobogan yang awalnya tidak ikut cawe-cawe dalam program MBG tersebut pada akhirnya ikut membentuk Satgas Percepatan MBG.
Ketua satgas...
Sekda Grobogan Anang Armunanto didapuk menjadi Ketua Satgas tersebut, dengan Bupati dan Wakil Bupati sebagai pengarah.
Sekda pun sempat melakukan sidak ke SPPG dan ke sekolah penerima. Ada beberapa tamuan dalam sidak itu, antara lain keterlambatan datangnya MBG hingga adanya wadah yang tidak berlauk seperti lainnya.
Beberapa pekan lalu, SPPG pertama di Grobogan di Kelurahan Grobogana sempat berhenti operasional karena belum dibayar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) selama dua pekan. Namun, setelah sekitar dua minggu tidak operasional, SPPG itu kembali beroperasi.
Editor: Anggara Jiwandhana