Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Jumlah jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci terus bertambah. Kali ini jumlah jemaah yang meninggal tersebut sudah mencapai 705 orang.

Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat Dodo Murtado dalam keterangan persnya di laman Kemenag RI mengatakan, jumlah jemaah haji yang meninggal tersebut tercatat dari 23 Mei hingga 21 Juli 2023 pukul 24.00 WIB kemarin.

”Sementara jemaah yang wafat hingga tanggal 21 Juli 2023 pukul 24.00 Wib sebanyak 705 orang,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendra Susilo mengungkapkan, angka tersebut merupakan yang paling tinggi sejak pelaksanaan haji lima tahun terakhir.

”Sampai dengan saat ini, jumlah jemaah haji yang wafat sudah mencapai 701 orang. Ini adalah jumlah terbesar dalam lima tahun terakhir penyelenggaraan haji,” kata Liliek mengutip Kompas.com.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 84,75 persen merupakan lansia. Jumlah jemaah haji lansia, yang berusia 60 tahun ke atas, mencapai 66.943 atau sekitar 45,7 persen dari total kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023.

”Penyakit seperti sepsis, syok kardiogenik, dan infark miokard akut menjadi penyebab kematian paling umum di antara jemaah haji,” imbuhnya.

Angka kesakitan dan kematian jemaah haji meningkat tajam terutama saat prosesi di Mina dan pasca-Armina.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kematian antara lain adanya peningkatan jumlah jemaah haji lansia dibandingkan tahun sebelumnya, tingginya jumlah jemaah haji dengan risiko tinggi, dan terjadinya insiden pemicu.

Salah satu insiden pemicu adalah keterlambatan jemaah keluar dari Muzdalifah dan kurangnya fasilitas di Mina, termasuk kurangnya pasokan air, makanan, dan tenda.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler