WNI Meninggal Ditembak, Menteri Karding Desak Malaysia Transparan
Supriyadi
Senin, 27 Januari 2025 13:49:00
Murianews, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendesak otoritas Malaysia transparan terkait insiden penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu.
Apalagi, dalam insiden tersebut, satu di antara lima korban meninggal dunia. Sedangkan empat lainnya mengalami luka-luka.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Karding saat mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia, Senin (27/1/2024).
Ia mengatakan akses terhadap para korban yang saat ini masih berada dalam pengawasan pihak Malaysia dijadwalkan baru akan diberikan pada Rabu (29/1/2025) mendatang.
”Kami telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk memastikan akses terhadap para korban yang saat ini masih dalam pengawasan otoritas Malaysia. Kami mendorong agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan,” katanya seperti dilansir Antara.
Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya proses penegakan hukum yang adil dan transparan untuk memastikan keadilan bagi korban.
Dalam kesempatan itu, Karding menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden penembakan di perairan Malaysia yang menewaskan satu WNI dan melukai empat lainnya.
”Tentu, saya selaku menteri P2MI ingin mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk pekerja migran kita yang meninggal,” ungkapnya.
Koordinasi dengan Dubes RI...
Sebagai otoritas yang bertanggung jawab terhadap pekerja migran, P2MI segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI, atase kepolisian, dan pihak setempat di Malaysia untuk memperjelas kronologi peristiwa itu.
Karding menjelaskan, langkah cepat telah diambil, termasuk pendampingan terhadap korban luka yang dirawat di rumah sakit dan pengurusan jenazah korban meninggal.
Kementerian juga sedang menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi proses hukum di Malaysia.
Terkait keluarga korban, Karding memastikan pihaknya telah bergerak cepat untuk memberikan informasi dan pendampingan.
”Kami langsung minta bergerak ke keluarga supaya tidak simpang siur dan mereka ada kepastian informasi,” tandasnya.



