Modifikasi cuaca ini berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan modifikasi cuaca ini tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.
Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMAP) dan 28 persen berdasarkan model prediksi.
Murianews, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta melakukan modifikasi hingga sepekan ke depan untuk mengurangi potensi banjir. Sesuai jadwal modifikasi cuaca itu dilakukan mulai hari ini (1/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025).
Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan, dengan modifikasi cuaca ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalisir risiko bencana akibat cuaca ekstrem.
Khususnya bencana banjir yang diprediksi kembali akan melanda wilayah Jakarta. Selain itu, modifikasi cuaca ini dilakukan sebagai respon terhadap prakiraan cuaca ekstrem di wilayah Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi juga telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terulangnya kejadian serupa yang dapat mengakibatkan bencana.
”BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” ujar Maruli seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, modifikasi cuaca ini untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat.
”Dengan mengurangi curah hujan ini maka potensi genangan air dan banjir di Jakarta dapat diminimalkan,” terangnya.
Saat ini, operasi berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari prakirawan cuaca dan ilmuwan penerbangan (weather forecaster dan Flight Scientist) BMKG.
Modifikasi cuaca...
Modifikasi cuaca ini berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan modifikasi cuaca ini tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.
Pemprov DKI Jakarta di akhir 2024 telah melaksanakan midifikasi cuaca pada 25-31 Desember 2024 yang dinilai terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan memitigasi risiko bencana hidrometeorologi.
Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMAP) dan 28 persen berdasarkan model prediksi.