Rabu, 19 November 2025

Merza Fachys menjelaskan infrastruktur gabungan dari Smartfren dan XL Axiata akan memperkuat jaringan secara keseluruhan, meningkatkan kecepatan akses data, dan memperluas jangkauan layanan hingga ke wilayah-wilayah yang sebelumnya belum terjangkau.

”Hal ini tentu akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia secara luas,” tegasnya.

Sepanjang tahun 2024, Smartfren menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan infrastruktur dan layanan digital. Perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 11,42 triliun dengan total pelanggan mencapai 35,69 juta.

Selain itu, Smartfren juga memiliki 46.314 unit BTS 4G yang tersebar di berbagai wilayah. Kinerja positif ini menjadi modal yang kuat dalam proses merger dengan XL Axiata.

Smartfren berharap, dengan adanya penggabungan usaha ini, kinerja perusahaan akan semakin solid. Selain itu, inisiatif-inisiatif di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi yang selama ini dijalankan oleh Smartfren juga akan semakin diperkuat.

Merger ini juga diharapkan dapat mempercepat investasi dalam digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengembangan layanan inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Saat ini, PT Smartfren Telecom Tbk tengah fokus menyelesaikan berbagai proses administratif dan regulasi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Perusahaan menargetkan seluruh proses ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler