Pesawat ini terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, setelah menerima ancaman bom.
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi segera memberikan perhatian penuh pada situasi ini.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengungkapkan rasa syukurnya setelah Kapolda Sumut Irjen Pol. Wishnu Hermawan Februanto memastikan hasil pemeriksaan menunjukkan pesawat itu steril dari bahan peledak.
”Ancaman bom pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian kita. Pesawat membawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu,” jelas Hilman seperti dilansir Antara, Rabu (18/6/2025).
Insiden bermula pada Selasa (17//20256) sekitar pukul 07.30 WIB, ketika pesawat Saudi Airlines dengan nomor registrasi HZ-AK32 menerima ancaman bom melalui surat elektronik dari pihak tak dikenal.
Ancaman tersebut spesifik menyebutkan rencana peledakan pesawat yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi, mayoritas berasal dari Kota Depok, Jawa Barat.
Menanggapi ancaman serius ini, pilot pesawat segera mengambil tindakan tegas. Mereka memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.44 WIB.
Murianews, Medan – Sebuah insiden serius terjadi pada penerbangan haji Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta, yang membawa jemaah haji Indonesia.
Pesawat ini terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, setelah menerima ancaman bom.
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi segera memberikan perhatian penuh pada situasi ini.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengungkapkan rasa syukurnya setelah Kapolda Sumut Irjen Pol. Wishnu Hermawan Februanto memastikan hasil pemeriksaan menunjukkan pesawat itu steril dari bahan peledak.
”Ancaman bom pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian kita. Pesawat membawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu,” jelas Hilman seperti dilansir Antara, Rabu (18/6/2025).
Insiden bermula pada Selasa (17//20256) sekitar pukul 07.30 WIB, ketika pesawat Saudi Airlines dengan nomor registrasi HZ-AK32 menerima ancaman bom melalui surat elektronik dari pihak tak dikenal.
Ancaman tersebut spesifik menyebutkan rencana peledakan pesawat yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi, mayoritas berasal dari Kota Depok, Jawa Barat.
Menanggapi ancaman serius ini, pilot pesawat segera mengambil tindakan tegas. Mereka memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.44 WIB.
Jemaah Diistirahatkan di Hotel...
Setelah pendaratan darurat, proses pengecekan kondisi jemaah dan barang bawaan dilakukan sesuai prosedur standar keamanan penerbangan.
Seluruh 442 jemaah haji yang menumpangi pesawat SV-5276 ini kemudian diistirahatkan di hotel setempat sambil menunggu keputusan lebih lanjut mengenai penerbangan mereka.
Hilman Latief menegaskan prosedur pengamanan pesawat di Bandara Kualanamu sepenuhnya diserahkan kepada otoritas terkait, termasuk kepolisian, maskapai, dan pihak pengelola bandara.
”Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai, dan otoritas bandara,” tegasnya.
Polda Sumut langsung menerjunkan tim Penjinak Bom (Jibom) untuk menangani teror tersebut. Selain itu Pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) diterjunkan untuk mengevakuasi penumpang.
Kepala Penerangan Kopasgat, Kolonel Pas Sumarsono mengatakan proses evakuasi berjalan dengan kondusif. Seluruh penumpang juga dipastikan dalam kondisi aman ketika turun dari pesawat
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memastikan pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, dinyatakan aman dari Bom.
”Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I Bukit Barisan dan Paskhas saat ini posisi pesawat dinyatakan clear,” ujar Whisnu di Deli Serdang.
Kapolda juga meastikan tidak menemukan barang yang mencurigakan baik di kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat tersebut.