Sebelumnya, mereka harus menginap di hotel dekat Bandara Kualanamu pada Selasa (17/6/2025) malam usai mendarat darurat pukul 10.44 WIB.
Asri menjelaskan lamanya penundaan kepulangan disebabkan oleh proses pemeriksaan keamanan yang sangat ketat dan memakan waktu.
Ada sekitar 2.000 tas jemaah yang harus diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan.
Hingga saat ini, pihak berwenang menegaskan tidak ditemukan benda mencurigakan atau menyerupai bom di dalam pesawat maupun barang bawaan jemaah.
Murianews, Medan – Sebanyak 442 jemaah haji penumpang Saudia Airlines yang terpaksa mendarat darurat karena teror bom di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dipulangkan hari ini, Rabu (18/6/2025)
Jemaah haji asal Depok dan Bekasi, Jawa Barat, itu dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pagi tadi, sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.
Sebelumnya, mereka harus menginap di hotel dekat Bandara Kualanamu pada Selasa (17/6/2025) malam usai mendarat darurat pukul 10.44 WIB.
”Estimasi mereka dikembalikan insyaallah (hari ini) kurang lebih pukul 08.00 sampai pukul 09.00,” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa seperti dilansir Antara.
Asri menjelaskan lamanya penundaan kepulangan disebabkan oleh proses pemeriksaan keamanan yang sangat ketat dan memakan waktu.
Ada sekitar 2.000 tas jemaah yang harus diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan.
Hingga saat ini, pihak berwenang menegaskan tidak ditemukan benda mencurigakan atau menyerupai bom di dalam pesawat maupun barang bawaan jemaah.
”Pak Kapolda dan jajarannya sudah yakin bahwa ini tidak akan terjadi seperti apa yang tidak kami inginkan,” tambah Asri.
Teror Elwat Email...
Asri merinci kronologi insiden ini. Ancaman bermula ketika Kementerian Perhubungan menerima surat elektronik (e-mail) dari seseorang di Mumbai, India, pada pukul 07.30 WIB.
E-mail tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa ada bom di pesawat Saudia Airlines dan akan meledak saat mendarat di Jakarta.
Menanggapi ancaman serius ini, pihak berwenang segera mengaktifkan EOC (Emergency Operation Center) untuk penanganan gawat darurat. Sekitar pukul 10.44 WIB, pesawat berhasil mendarat darurat dengan selamat di Bandara Kualanamu.
Setelah pendaratan, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian, TNI Angkatan Udara, TNI Darat, dan petugas Avsec langsung berkoordinasi.
Mereka memindahkan semua penumpang dan melakukan pemeriksaan detail pada seluruh bagian pesawat, mulai dari kabin hingga kargo.
”Tim gabungan Jihandak turun dengan pakaian lengkap untuk mengamankan seluruh bagian pesawat, dari mulai kabin kargo sampai hal yang sekecil-kecilnya. Sampai saat ini belum didapatkan ancaman bom tersebut,” pungkas Asri.