Murianews, Pati – Sejumlah terminal di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kekurangan ruang menyusui. Ini membuat fasilitas publik itu tidak ramah terhadap anak-anak.
Dari tiga terminal angkutan di Kabupaten Pati, hanya Terminal Kembang Joyo Pati Kota yang mempunyai ruang menyusui. Dua terminal lainnya, Terminal Tayu dan Juwana belum mempunyai ruangan menyusui.
Ruang menyusui di Terminal Kembang Joyo pun terbatas. Letaknya yang berada di dalam Kantor Terminal membuat ruangan ini hanya dibuka di jam-jam tertentu. Kantor ini dibuka mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Kepala Dinas Perhubungan Pati Teguh Widyatmoko mengakui kondisi ini. Pihaknya baru bisa membangun ruang menyusui di Terminal Kembang Joyo. Sementara ruang menyusui di Terminal Tayu dan Juwana bakal dibangun pada tahun depan.
”Yang Terminal Kembang Joyo sudah ada ruang menyusui. Tayu dan Juwana sedang dilengkapi fasilitas untuk ruang menyusui,” ujar Teguh kepada Murianews.com.
Selain ruang menyusui, Terminal Tayu dan Juwana belum dilengkapi dengan ruang merokok dan wastafel. Ini membuat penilaian Kota/Kabupaten Sehat (KKS) untuk terminal anjlok.
Terminal di Kabupaten Pati hanya memperoleh 33 persen terminal sehat. Dishub Kabupaten Pati pun bakal memperbaiki fasilitas publik ini pada 2024 mendatang.
”Rencana baru diusulkan tahun anggaran 2024 untuk keseluruhan terminal,” imbuh Koordinator Terminal di Kabupaten Pati Hamidun
Pengajuan anggaran akan digunakan pembuatan tempat merokok dan menyusui di dua terminal, yakni Tayu dan Juwana. Sedangkan fasilitas serupa di Terminal Kembang Joyo hanya akan dilakukan perbaikan saja.
”Sementara dari rencana kami pembuatan wastafel dan ruang menyusui sekitar 10 juta,” ujar Hamidun.
Permasalahan adanya ruang menyusui di tempat umum juga sempat disinggung dalam penilaian Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA) tempo hari. Minimnya fasilitas ini bahkan menyebabkan Kabupaten Pati mendapat nilai kurus tingkat madya.
Plh Kepala Dinsos P2AKB Sri Yatun menyebut, tidak adanya ruang menyusui membuat Kabupaten Pati dianggap kurang ramah anak. Selain itu pojok anak juga menjadi alasan penilaian KLA Pati jatuh.
Editor: Dani Agus



