Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Perum Perhutani mencatat sebanyak 20 ribu hektare hutan di Kabupaten Pati rawan kebakaran saat musim kemarau ini. Mereka pun menetapkan status siaga kebakaran di Bumi Mina Tani. 

Keputusan ini diambil oleh Perhutani Pati mengingat musim kemarau diprediksi akan berlangsung cukup lama. Melalui pertimbangan itu Perhutani Pati bakal meningkatkan pengawasan di semua  kawasan hutan di wilayahnya.

”Saat ini sudah masuk dalam siaga bencana kebakaran hutan. Sebagai pencegahan kami akan mengedukasi masyarakat sebagai salah satu pemicu baik sengaja ataupun tidak disengaja,” kata Administratur Perhutani KPH Pati, Eko Teguh Prasetyo, Rabu (23/8/2023). 

Puluhan ribu hektare hutan yang berpotensi kebakaran itu tersebar di beberapa wilayah hutan. Namun, KPH Regaloh, Kecamatan Tlogowungu menjadi daerah paling rawan kebakaran. 

Ia mengatakan banyaknya jumlah petani penggarap di dekat hutan menjadi resiko kebakaran hutan semakin tinggi. Kebiasaan penggarap membuka lahan dengan membakar area berpotensi menyulut api lebih besar di tengah musim kemarau seperti saat ini. 

”Meski hanya satu hingga dua penggarap masih membuka lahan dengan membakar, kami tetap mengawal mereka agar upaya pembersihan tidak berakibat fatal,” kata Eko.

Menurut Eko, selama ini kasus kebakaran hutan di wilayah Pati masih minim tercatat. Mengingat kebakaran yang terjadi sifatnya masih kecil dengan luasan lahan sekitar setengah hektar. 

”Jadi kita tidak masukan kedalam daftar kebakaran hutan. Sebab apinya hanya setinggi 20 cm tidak sampai dua meter. Sehingga masih bisa kita kendali,” pungkas dia. 

Sebelumnya, pihaknya bersama Polresta Pati, Kodim 0718/Pati dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati membentuk tim gabungan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Pati. Tim ini diharapkan dapat mencegah kebakaran hutan di Bumi Mina Tani. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler