Rawan Kebakaran Hutan, Tim Penanganan Karhutla Pati Dibentuk

Murianews, Pati – Tim Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Pati resmi dibentuk, Selasa (22/8/2023). Pembentukan tim tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan kebakaran hutan yang makin meningkat saat musim kemarau.

Pembentukan ini digelar di Aula Rupatama Polresta Pati. Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Dandim 0718/Pati Letkol Inf Catur Irawan dan berbagai pejabat Perhutani mengikuti acara ini. 

Tim ini berisi petugas dari berbagai instansi. Mulai dari Polresta Pati, Kodim 0718/Pati, Unit Damkar Satpol PP Kabupaten Pati, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati dan Perhutani. 

Pembentukan tim ini dilakukan lantaran penanganan kebakaran hutan tidak mungkin bisa dilakukan oleh salah satu kalangan masyarakat ataupun salah satu instansi saja. 

Penanganan kebakaran hutan, menurut Henggar harus dilakukan secara menyeluruh pada seluruh sektor yang ada di wilayah Kabupaten Pati. 

”Wilayah Kabupaten Pati yang sangat luar biasa ini. Apalagi dengan kondisi saat ini musim kemarau sangat rawan terjadinya kebakaran. Hal ini merupakan himbauan kepada kita untuk senantiasa ikut serta dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan,” ujar Henggar. 

Henggar pun berharap tidak ada peristiwa kebakaran hutan di wilayahnya. Bila terjadi, tim gabungan ini akan bekerja ekstra agar kebakaran tidak merembet ke permukaan dan menimbulkan korban jiwa. 

”Kebakaran hutan sering terjadi di beberapa wilayah kabupaten tetangga kita. Alhamdulillah memang di Kabupaten Pati semuanya bisa terkondisi dengan baik. Kemudian dengan persiapan-persiapan kaitannya dengan peralatan dan lain sebagainya harus coba kita kalkulasi ulang dan dipersiapkan secara dini,” ungkap Henggar.

Ia juga berharap kepada masyarakat Pati untuk memiliki kesadaran terhadap antisipasi kebakaran hutan. Ia mengimbau jangan sampai terjadi kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Pati, lebih baik mencoba mengantisipasi daripada harus menangani. 

Editor: Supriyadi