Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati memastikan sudah tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di daerahnya. 

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disdagperin Pati Koeswantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekkan di pangkalan, pengecer hingga ke masyarakat. Namun tidak ditemukan adanya kelangkaan gas melon itu.

”Kami sudah beberapa kali melakukan pengecekan seperti ke wilayah Juwana, Dukuhseti. Kita turun sampai ke masyarakat untuk sampling. Tapi Itu ternyata tidak kelangkaan,” kata Koeswantoro. 

Sementara berkembangnya isu kelangkaan gas melon itu, kata dia, lantaran adanya perubahan mekanisme yang membuat pengecer kesulitan mendapatkan pasokan. Sedangkan masyarakat disebutnya enggan membeli gas melon ke pangkalan.

”Dengan adanya perubahan sistem yang dulunya manual menjadi Web, itu alokasi kepada pengecer tidak ada. Dulu rumah tangga 70 persen, usaha mikro 20 persen, pengecer 10 persen. Sekarang tidak ada. Otomatis orang yang biasanya mengecer kesulitan, dari sana timbul pembicaraan bahwa ada kelangkaan gas elpiji,” bebernya.

Koeswantoro memastikan bahwa persediaan gas melon di Kabupaten Pati cukup. Berdasarkan catatannya, kuota gas melon di daerahnya pada 2023 ini mendapatkan sebanyak 35.336 metrik ton atau sebanyak 11.778.666 tabung. Kemudian ditambah cadangan sebanyak 2.360 metrik ton atau 786.666 tabung.

”Setiap tahun kami mengusulkan kebutuhan di Kabupaten Pati dengan berbagai perhitungan. Jumlahnya sudah di realisasi oleh Pertamina, seharusnya cukup. Kalau tidak ada penyimpangan, baik oleh pengencer, atau agen, saya kira cukup,” ujarnya.

Belum lagi, lanjut dia, Disdagperin Pati telah mendapatkan kuota tambahan gas elpiji dari Pertamina pada bulan Agustus 2023 lalu. 

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler