Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Ratusan warga menyerbu pasar murah di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Pati, Jumat (15/9/2023). Sebanyak 2 ton beras pun ludes dalam sekejap.

Warga dari berbagai tempat berbondong-bondong ke kantor tersebut, Jumat pagi. Mereka rela antre panjang untuk mendapatkan beras yang harganya lebih murah dibandingkan di pasaran.

Tak ayal, pasar murah yang dibuka mulai pukul 08.00 WIB sudah menghabiskan 2 ton beras murah saat jam penunjukan pukul 09.00 WIB. Salah satu warga yang rela mengantre itu yakni, Atin (41).

Ibu rumah tangga itu ikut berdesak-desakan sejak pukul 08.00 WIB hanya untuk mendapat beras murah. Beruntungnya, rasa capek usai mengantre berbuah beras murah.

Dengan membawa kantong belanjaan Atin berhasil mendapatkan dua kantong beras masing-masing lima kilogram setelah lima belas mengantre.

”Beruntung tadi berangkat dari pagi jadi lebih awal,” kata Atin.

Atin mengaku beras yang ia dapat seharga Rp51.000  untuk satu kantongnya. Harga tesebut menurutnya jauh lebih murah jika dibanding beras yang dijual di pasar.

Saat ini harga satu kilo beras di sebut Atin masih mencapai Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram. Sehingga untuk mendapatkan lima kilogram Atin setidaknya merogoh kocek Rp65.000 hingga Rp70.000 untuk beras kualitas rendah.

”Jadi setelah dapat info dari pak RT semalam saya langsung ke sini pagi-pagi,” kata Atin.

Kepala Dinas Ketapang Kabupaten Pati Tri Hariyama mengatakan pasar murah ini digelar  untuk menekan harga sembako serta memfasilitasi masyarakat yang kurang mampu untuk membeli kebutuhan pokok.

”Untuk mengatasi harga beras yang tinggi dan mencegah inflasi. Harga terjangkau. Di bawah harga pasar,” ujar Tri.

Pihaknya mempertemukan penjual dan pembeli di halaman kantornya setiap hari jumat. Para penjual ini dari berbagai golongan. Mulai dari Bulog Pati, gabungan kelompok tani (Gapoktan) hingga kelompok wanita tani (KWT).

Berbagai bahan sembako dijajakan dalam pasar murah itu. Di antaranya beras, minyak goreng, bawang, telor ayam, daging ayam, cabai, sayuran dan buah tomat hingga terong.

”Komoditasnya ada sebelas bahan pangan strategis. Beras 2 ton habis, telor 700 kg, daging ayam lebih dari 100 kg, kemudian bawang merah, bawang putih lombok itu rata-rata 100 kg-an,” imbuh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Alvia Ningsih.

Ia mengungkapkan, harga sembako yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Harga beras mulai Rp 10.500 hingga Rp 13 ribu per kg, minyak goreng Rp 14 ribu per liter, gula pasir Rp 13.500 per kg, telor 24 ribu per kg.

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler