Minggu, 22 Juni 2025

Murianews, Pati – Pedagang Plaza Pragolo Pati mengeluh pusat kuliner dan produk unggulan itu sepi pengunjung. Mereka mengaku mendapatkan Rp 50 ribu dalam satu hari saja kesulitan.

Sepinya tempat perdagangan milik Pemerintah Kabupaten Pati itu sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Tempat itu kian sepi saat pandemi Covid-19 melanda. Puluhan kios di sana ditutup lantaran pagebluk. 

Beberapa pagadang pun memilih membuka kios di luar Plaza Pragolo. Salah satunya, Leginah (65). Nenek penjual kulineran itu membuka warung di depan Pom Bensin Margorejo.

Saat pandemi mereda, ia dibujuk untuk kembali berjualan di Plaza Pragolo Pati. Namun, Plaza Pragolo tak kunjung bangkit. Hanya Bioskop yang ramai dikunjungi pemuda-pemudi. 

Hanya segelintir yang singgah di warung maupun kios penjual produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Pati. 

”Dulu satu hari bisa dapat Rp 10 juta. Saat ini sepi. Hari ini hanya ada beberapa orang yang membeli. Cuma 15 gorengan dan beberapa es. Sering kali makanan kayak nasi terpaksa saya buang karena ndak laku,” ujar Leginah, Selasa (7/11/2023). 

Ia mengutarakan, dulu banyak pedagang yang berjualan di sana. Totalnya lebih dari 50 pedagang. Namun, kini tinggal enam pedagang yang masih bertahan di sana. Salah satunya dirinya. 

Leginah mengaku terpaksa berjualan di sana lantaran warung kiosnya yang terletak di depan Pom Bensin Margorejo dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Tengah (Satpol PP Jateng) pada beberapa bulan yang lalu. 

Pembongkaran itu untuk penertiban bangunan liar dan beberapa warung remang-remang yang berkedok warung makanan. Leginah tidak termasuk warung remang-remang. Ia mangaku hanya menjual nasi. 

”Gimana lagi, la ikut tergaruk dan kembali di sini,” kata dia. 

Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melakukan berbagai upaya agar kios-kios dan warung di sana hidup kembali. Leginah berharap Plaza Pragolo ramai kembali. 

”Sebenarnya kalau ada even lumayan ramai. Tapi kebanyakan EO-nya bawa UMKM sendiri. Kita ndak kebahagiaan. Bioskop juga jual makanan sendiri,” keluhannya. 

Sedangkan salah seorang pengunjung Aida (17) mengatakan sering datang ke Plaza Pragolo. Hanya saja dirinya merasa tidak tertarik berbelanja sebab sedikitnya pedagang. 

”Jadi kalau ke sini hanya ke bioskop terus pulang,” kata gadis yang duduk di bangku SMA itu. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler