
Murianews, Pati – Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), mencapai 441 kasus pada tahun ini. Dari jumlah kasus tersebut, tiga orang di antaranya telah meninggal dunia menjadi korban keganasan nyamuk Aedes Aegypti.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mencatat angka tersebut ditemukan dari kurun waktu Januari hingga November 2023. Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan apalagi saat musim hujan.
”Demam berdarah di Kabupaten Pati sampai November sudah tercatat 411 kasus. Di mana dari kasus itu ada tiga kasus yang meninggal,” ujar Kepala Dinkes Pati dr Aviani Tritanti Venusia.
Meskipun tergolong tinggi, jumlah kasus ini menurun drastis dibandingkan tahun 2022 lalu. Selama Januari hingga Desember 2022, Dinkes mencatat 911 kasus.
”Kalau dibandingkan dengan tahun 2022, memang turun banyak karena tahun kemarin itu sampai 911 kasus. Tinggal satu bulan ya kemungkinan turun,” kata dia, Sabtu (2/12/2023).
Ia menduga turunnya angka DBD di Kabupaten Pati ini lantaran musim kemarau tahun ini tidak seperti tahun kemarin. Tahun ini, musim kemarau tergolong sangat panjang. Hujan baru mengguyur Kabupaten Pati pada bulan November.
Sementara pada tahun sebelumnya, musim hujan dirasakan lebih panjang. Sehingga nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak lebih banyak daripada tahun ini.
Meskipun terdapat tren penurunan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Apalagi musim hujan mulai datang.
”Capang salah satu upaya PSN. Kemudian ada 3 M plus, mencuci, menguras, menutup dan memanfaatkan mendaur ulang barang bekas. Kemudian mencegah gigitan,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar