Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menargetkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menyetor Rp 5 miliar ke kas daerah pada tahun 2024 ini. Pemerintah yakin target retribusi TPI ini tercapai.

Pasalnya, target tersebut lebih rendah daripada perolehan retribusi TPI pada tahun 2023 lalu. Pemkab Pati mencatat, selama 2023 lalu, TPI di Pati dapat menyetorkan retribusi sebesar Rp 7 miliar lebih. Bahkan, capaian itu jauh lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 5,5 miliar.

”Target kami tahun ini sekitar Rp 5 miliar. Kalau tahun kemarin kita dapat Rp 7 miliar. Melebihi target,” kata Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembinaan (Kabid P2) TPI Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Soleh, Rabu (24/1/2024).

Pihaknya pun optimis target retribusi TPI pada tahun ini dapat terkejar. Meskipun, kata dia, tahun ini ada perubahan terkait tarif di TPI.

”Kalau dulu tarif berdasarkan persentase. Kalau sekarang berdasarkan nilai nominal. Seumpama Rp 1 juta. Kalau dulu Rp 1 juta kali 2,85 persen kalau sekarang tidak bisa begitu karena sesuai persentase nominal,” jelas dia.

Perubahan tarif tersebut setelah munculnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Perda tentang Pajak dan Retribusi Daerah (PDPD) tahun 2024. Yang mana, peraturan tersebut mulai diterapkan pada tahun ini.

”Baru diundangkan Januari ini. Namun kita saat ini masih gunakan aturan lama karena baru sosialisasi ke TPI. Per 1 Februari baru kita terapkan,” kata dia.

Ia melanjutkan, Perda tersebut merupakan turunan dari peraturan pemerintah pusat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Uahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

”Pembaruan Perda karena regulasinya dari pusat. Ada undang-undang baru. Tapi retribusi masih daerah. Termasuk retribusi penyelenggaraan TPI,” pungkas Soleh.

Sebagai informasi, jumlah TPI di Kabupaten Pati sebanyak delapan unit. Kedelapan TPI itu membentang dari Kecamatan Dukuhseti hingga Kecamatan Batangan. TPI Juwana menjadi tempat pelelangan ikan yang paling besar dan paling sibuk di Bumi Mina Tani.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler