Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Bendung Karet di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sedang proses pembangunan. Namun, petani di Kabupaten Pati justru mengeluhkan keberadaan bendungan itu.

Mereka menilai bendungan tersebut justru membuat Sungai Juwana cepat dangkal. Hal ini dikeluhkan mempengaruhi kegiatan pengairan di wilayah pertanian mereka.

Ketua Serikat Petani Pati, Kamelan mengatakan bendungan yang terletak di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan itu tidak dapat menjawab permasalahan banjir di Kabupaten Pati selama ini. Justru Bendung Karet itu dinilai akan menimbulkan sedimentasi.

”Pada intinya Bendung Karet ini bisa mempercepat pendangkalan Sungai Juwana. Pendangkalan bisa terjadi dua kali lebih cepat. Satu tahun bisa jadi Sungai Juwana sudah dangkal akibat sedimentasi yang terbendung Bendung Karet itu,” ujar Kamelan, Kamis (29/2/2024).

Ia menganggap perencanaan proyek Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana itu terkesan serampangan. Mengingat dalam perencanaannya tidak melibatkan masyarakat sekitar.

Padahal, lanjut dia, kondisi tersebut dapat berdampak buruk bagi para petani yang berada di sepanjang aliran Sungai Juwana. Meliputi petani di Kecamatan Pati, Margorejo, Juwana, Gabus, Kayen dan Jakenan.

”Ini hanya sekedar mengikuti proyek yang ada di daerah lain seperti di Demak dan Jepara. Padahal kebutuhannya berbeda karena airnya di sana jernih. Jadi bisa dilihat ketika pemerintah mempunyai gagasan, ide, proyek tanpa mendengar arus bawah atau masyarakat,” tegasnya.

Salah satu petani di Kecamatan Jakenan, Sudiyono mengungkapkan bahwa pembangunan Bendung Karet tersebut tidak pernah melibatkan para petani. Ia pun tak mengetahui fungsi dari adanya bendungan tersebut.

”Kami masih belum mengetahui bagaimana nanti terkait air untuk pertanian setelah Bendung Karet beroperasi. Misalnya apakah jadwal musim tanam ada perubahan atau tidak,” ujar dia.

Sudiyono berharap agar ke depannya pemerintah mengadakan sosialisasi terkait pengoperasian Bendung Karet itu. Dengan demikian, para petani mendapatkan penjelasan soal dampak di sektor pertanian setelah bendung karet beroperasi.

”Kami berharap ada penjelasan yang detail kepada petani dari pihak yang berwenang. Misal caranya dengan mengumpulkan pengurus kelompok-kelompok tani maupun pengurus kelompok pompa. Karena kalau via pemerintah desa seringnya tidak sampai kepada masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler