Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Pintu air Bendung Wilalung, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang mengarah ke sungai Juwana, Kabupaten Pati telah dibuka sejak Selasa (6/2/2024) lalu. Meskipun demikian, debite air sungai Juwana terpantau masih aman hingga Sabtu (10/2/2024) siang.

Pargo, warga Desa Desa Tanjang, Kecamatan Gabus, debit air sungai Juwana atau sungai Silugonggo itu masih aman hingga saat ini. Air juga masih jauh di bawah permukaan tanggul.

Bahkan menurutnya debit air ini cenderung turun dibandingkan pada awal pekan ini. Sejak Senin (5/2/2024) lalu, penurunan debit air sungai Juwana sudah mencapai sekitar 50 sentimeter.

”Ini turun debitnya. Pada hari Senin malah naik. sejak saat itu turun-turun. Turun sekitar setengah meter,” kata dia.

Ia menilai dibukanya pintu nomor delapan Bendung Wilalung Kudus belum terlalu mempengaruhi Sungai Juwana. Apalagi tanggul sungai ini lebih tinggi dari pada awal tahun lalu. Normalisasi sungai membuat kedalaman sungai semakin bertambah serta tanggul semakin tinggi.

”(Saat ini Bendung Wilalung) tidak terlalu berpengaruh. Kalau hujan lebat biasanya ada pengaruhnya. Ini masih aman. Apalagi tanggulnnya tinggi,” ungkap Pargo.

Senada juga diungkapkan warga lainnya, Supar. Ia mengatakan debit air Sungai Juwana saat ini masih aman. Ia pun berharap kondisi ini terus terjadi, sehingga banjir tidak menerjang puluhan desa yang dilewati sungai itu.

”Aman. Belum ada dampaknya. Ini sudah dalam karena dinormalisasi. Jadi ya semoga saja aman,” imbuh Supar.

Kondisi ini berbeda pada tahun 2022 dan 2023 lalu. Pada saat itu, banjir menerjang puluhan desa di sepanjang Sungai Juwana. Ribuan hektare lahan pertanian juga gagal panen imbas banjir kala itu.

Saat itu, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi, penggundulan hutan di kawasan Pegunungan Kendeng serta limpahan air dari Waduk Wilalung. Sedimentasi Sungai Juwana juga membuat banjir lama surut.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo menilai, pada tahun ini resiko banjir lebih rendah daripada tahun lalu. Pasalnya, fenomena alam El Nino membuat curah hujan tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

”Ancaman bencana memang masih ada. Tapi kita bandingkan tahun ke tahun, awal tahun 2023 dan awal tahun ini, memang turun ancamannya,” ujar dia kemarin.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler