Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Sebanyak 212 rumah di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah tergenang banjir. Sejumlah warga pun mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman, Jumat (15/3/2024).

Plt Sekretaris Desa Doropayung Saleh mengungkapkan banjir di desanya terjadi sejak Selasa (12/3/2024) lalu. Namun banjir tidak sebesar dua hari terakhir. Sejak Kamis (14/3/2024) kemarin banjir mulai meninggi.

Akibatnya, ratusan rumah di delapan RT di desa tersebut tergenang banjir. Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, sebanyak 212 rumah dengan 260 KK dan 646 jiwa terdampak banjir.

”Banjir di Doropayung mulai terjadi Selasa kemudian surut lagi dan mulai kemarin naik lagi. Untuk jumlah rumah yang terendam yakni 212 rumah terdiri dari 260 kk dengan 646 jiwa,” ujar Saleh ditemui Murianews.com.

Pada saat ini, ketinggian banjir di desanya bervariasi. Mulai 5 sentimeter sampai 80 sentimeter. Selain rumah halaman sekolahan dan tempat ibadah juga tergenang banjir.

”Untuk ketinggian di pekarangan sekitar 10 cm hingga 80 cm. di dalam 5-65 cm. Tambak masih aman. halaman SDN 02 sudah kemasukan air. Untuk masjid maupun musala sama. Tapi belum masuk ke dalam,” kata dia.

Hingga saat ini, sekitar 61 keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 56 keluarga mengungsi ke kerabat maupun tetangganya yang belum kebanjiran. Sedangkan 5 keluarga lainnya mengungsi di Kantor Balai Desa.

”Di balai desa sudah ada yang mengungsi. Kalau yang mengungsi di tetangganya sekitar 56 kk dengan 126 jiwa,” kata dia.

Sementara warga lainnya masih bertahan di rumah masing-masing. Sambil berharap banjir tidak semakin meninggi dan cepat surut.

Banjir kali ini dinilai terjadi lantaran hujan dengan intensitas tinggi menguyur Kabupaten Pati sejak beberapa hari yang lalu. Selain itu, limpahan dari banjir di Kayen dan Bendung Wilalung membuat banjir makin parah.

”Bendung Wilalung juga menambah banjir semakin parah. Sampai tadi pagi sudah dibuka sudah 75 cm,” ungkap dia.

Sementara itu, salah satu warga Wahyo mengaku terpaksa mengungsi lantaran banjir di kediamannya sudah meninggi. Hingga saat ini, ketinggian banjir di rumahnya sekitar 60 cm.

”Itu hitungan lantai rumah saya tinggi. Ada yang dalam lagi sampai sekitar 80 cm. Saya ya ngungsi ke rumah anak saya ini,” kata warga RT 1 RW 2 itu.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler