Cuan Datang, Kaus Khas Logat Pati Jadi Buruan Pemudik
Umar Hanafi
Sabtu, 13 April 2024 14:53:00
Murianews, Pati – Momen libur panjang Lebaran 2024, digunakan sejumlah pemudik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk berburu oleh-oleh. Salah satu oleh-oleh yang menjadi buruan para pemudik yakni, kaus khas logat khas Bumi Mina Tani.
Hal ini dirasakan betul Owner Pati Oblong Fatmi Nurjanah. Produsen kaus oblong bertuliskan logat Pati ini mengaku mengalami peningkatan pengunjung sejak H-3 Lebaran.
Ia mengaku puluhan pemudik dari berbagai kota dan luar Pulau Jawa rela berdatangan di gerainya yang terletak di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, RT 3/RW 2 nomor 29. Gerainya pun tampak ramai daripada hari-hari biasanya.
”Ada peningkatan penjualan. Setiap hari ada orang yang sekitar H-3 Lebaran sudah ramai. Mereka ngakunya dari Jambi, Makassar, Pulau Kalimantan dan Sumatera. Ini juga masih ramai. Kemungkinan sampai hari Minggu. Karena libur Lebaran kali ini cukup panjang,” katanya kepada Murianews.com, Sabtu (13/4/2024).
Ia mengungkapkan, berbagai kaus yang bertuliskan logat Pati menjadi primadona saat musim Lebaran. Seperti bertuliskan ”gagego” (cepat dong), ”piye leh” (bagaimana sih), dan ’sak karepem’ (terserah kamu).
Selain dialek atau logat Pati, para pemudik juga memburu kaus yang berunsur tulisan ”Pati” dan ”Bumi Mina Tani”. Para pemudik ingin menunjukkan dialek asli Pati maupun kaus asli Pati.
”Biasanya kalau desain dialek khas Pati itu untuk koleksi. Dialek atau logat khas Pati ini unik banyak yang suka. Kalau yang dari luar kota biasanya cari desain yang ada unsur Pati,” lanjut Fatmi.
Menurutnya, pengunjung kali ini lebih banyak daripada Lebaran 2023 lalu. Saat itu, pengunjung memang banyak memburu kaus hasil produksinya. Tapi tahun ini lebih banyak lagi.
”Banyak ini. Kalau kemarin, lebaran habis covid. Kan ini juga agak lama. Waktunya juga banyak. Sebelum puasa juga banyak yang luar kota pulang, juga sudah banyak yang membeli,” ujarnya.
Ia menilai hal ini dikarenakan pihaknya selalu menjaga kualitas kaus produksinya. Sehingga para pemudik tidak kapok untuk kembali berburu kaus Pati Oblong.
”Produk kita standar distro menuruti anak-anak muda. Kita pakai kain combed 30s yang adem dan menyerap keringat. Kalau sablonnya pakai rubber sablon manual, kemudian finishing dipress. Saya konsisten dengan bahan. Jaga kualitas. Agar pelanggan tetap dan dituturkan ke teman-teman,” imbuh Fatmi.
Untuk harga kausnya ia membandrol sekitar Rp 130 ribu hingga Rp 145 ribu untuk kaus ukuran orang dewasa. Sedangkan kaus untuk anak-anak dibandrol Rp 98 ribu hingga Rp 103 ribu.
Editor: Ali Muntoha
Murianews, Pati – Momen libur panjang Lebaran 2024, digunakan sejumlah pemudik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk berburu oleh-oleh. Salah satu oleh-oleh yang menjadi buruan para pemudik yakni, kaus khas logat khas Bumi Mina Tani.
Hal ini dirasakan betul Owner Pati Oblong Fatmi Nurjanah. Produsen kaus oblong bertuliskan logat Pati ini mengaku mengalami peningkatan pengunjung sejak H-3 Lebaran.
Ia mengaku puluhan pemudik dari berbagai kota dan luar Pulau Jawa rela berdatangan di gerainya yang terletak di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, RT 3/RW 2 nomor 29. Gerainya pun tampak ramai daripada hari-hari biasanya.
”Ada peningkatan penjualan. Setiap hari ada orang yang sekitar H-3 Lebaran sudah ramai. Mereka ngakunya dari Jambi, Makassar, Pulau Kalimantan dan Sumatera. Ini juga masih ramai. Kemungkinan sampai hari Minggu. Karena libur Lebaran kali ini cukup panjang,” katanya kepada Murianews.com, Sabtu (13/4/2024).
Ia mengungkapkan, berbagai kaus yang bertuliskan logat Pati menjadi primadona saat musim Lebaran. Seperti bertuliskan ”gagego” (cepat dong), ”piye leh” (bagaimana sih), dan ’sak karepem’ (terserah kamu).
Selain dialek atau logat Pati, para pemudik juga memburu kaus yang berunsur tulisan ”Pati” dan ”Bumi Mina Tani”. Para pemudik ingin menunjukkan dialek asli Pati maupun kaus asli Pati.
”Biasanya kalau desain dialek khas Pati itu untuk koleksi. Dialek atau logat khas Pati ini unik banyak yang suka. Kalau yang dari luar kota biasanya cari desain yang ada unsur Pati,” lanjut Fatmi.
Menurutnya, pengunjung kali ini lebih banyak daripada Lebaran 2023 lalu. Saat itu, pengunjung memang banyak memburu kaus hasil produksinya. Tapi tahun ini lebih banyak lagi.
”Banyak ini. Kalau kemarin, lebaran habis covid. Kan ini juga agak lama. Waktunya juga banyak. Sebelum puasa juga banyak yang luar kota pulang, juga sudah banyak yang membeli,” ujarnya.
Ia menilai hal ini dikarenakan pihaknya selalu menjaga kualitas kaus produksinya. Sehingga para pemudik tidak kapok untuk kembali berburu kaus Pati Oblong.
”Produk kita standar distro menuruti anak-anak muda. Kita pakai kain combed 30s yang adem dan menyerap keringat. Kalau sablonnya pakai rubber sablon manual, kemudian finishing dipress. Saya konsisten dengan bahan. Jaga kualitas. Agar pelanggan tetap dan dituturkan ke teman-teman,” imbuh Fatmi.
Untuk harga kausnya ia membandrol sekitar Rp 130 ribu hingga Rp 145 ribu untuk kaus ukuran orang dewasa. Sedangkan kaus untuk anak-anak dibandrol Rp 98 ribu hingga Rp 103 ribu.
Editor: Ali Muntoha