Teyeng Wakatobi Viral di Tragedi Sukolilo, Ini Kata Polresta Pati
Umar Hanafi
Senin, 10 Juni 2024 17:30:00
Murianews, Pati – Kasus bos rental asal Jakarta yang tewas dimassa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuat selebgram Teyeng Wakatobi viral di media sosial. Pasalnya, pemilik akun tersebut membuat konten yang memancing amarah warganet dalam tragedi Sukolilo tersebut.
Ia meng-upload video berlatar belakang mobil milik bos rental mobil asal Jakarta yang dibakar massa pada Kamis (6/6/2024). Video dan sejumlah akunnya di media sosial kemudian dihapus lantaran mendapatkan kecaman dari netizen.
Namun, sebelum dihapus, video provokasinya sudah keburu tersebut dan di-repost oleh netizen. Teyeng Wakatobi pun menjadi bulan-bulanan oleh warga net.
Dalam video itu, Teyeng Wakatobi seolah-olah mendukung aksi massa dari Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo yang menghajar BH (53) dan ketiga rekannya. BH meninggal dunia sementara tiga rekannya sedang dirawat di rumah sakit.
”Kita kasih paham buat orang yang kurang paham. Kita hajar orang-orang yang kurang ajar. Sukolilo bos. Jangan main-main di sini,” kata Teyeng Wakatobi sambil menggerakkan tangannya di leher.
Saat ini, baru tiga orang yang ditetapkan menjadi tersangka. Ketiganya yakni, EN (51), BC (37) dan AG (35). Para tersangka tega mengroyok para korban lantaran mengira maling mobil di kediaman AG.
Sementara Teyeng Wakatobi belum menjadi tersangka. Meskipun demikian Polresta Pati belum menutup kemungkinan untuk menetapkan orang lain sebagai tersangka.
”Untuk Teyeng Wakatobi belum kami dalami. Kami masih fokus penanganan kasus,” ujar Kasat Reskrim Polresta Pati M Alfan Armin kepada Murianews.com.
Diketahui, kejadian ini bermula saat para korban mengambil mobil rentalan yang tak kunjung kembali sejak beberapa pekan dan terparkir di halaman AG.
Bermodalkan GPS yang terpasang di mobil tersebut, mereka menuju Kabupaten Pati dan sampai di Kecamatan Sukolilo pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka kemudian mendatangi rumah AG dan mengambil mobil rentalan dengan kunci cadangan.
”Kemudian korban pergi terpisah karena warga mengejar dan ada teriakan maling-maling dari para warga. Kemudian terjadi penganiayaan,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.
Editor: Supriyadi



