Sungai Juwana Pati Diduga Tercemar, DLH Perlu Sanksi Perusahaan

Umar Hanafi
Senin, 29 Juli 2024 16:27:00

Murianews, Pati – Air di Sungai Juwana, Kabupaten Pati, diduga tercemar limbah perusahaan. DLH Pati (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati) dinilai perlu memberikan sanksi kepada perusahaan yang terbukti mencemari sungai itu.
Hal ini diungkapkan oleh Sub Koordinator Seksi Operasional Bidang Sungai, Bendungan dan Pantai pada Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Dinas Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Primandaru.
Ganjar mengaku perlu kajian lebih lanjut untuk membuktikan dugaan pencemaran aliran air Sungai Juwana Pati. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pun perlu ikut mengkaji.
”Terkait kondisi kualitas air Sungai Juwana memang ada (dugaan) beberapa yang tercemar. Karena kewenangan sungai ada di Balai Besar Wilayah Sungai, tentunya kami dari Puspadataru juga berkoordinasi dengan BBWS,” kata Ganjar kepada Murianews.com, baru-baru ini.
Dugaan pencemaran ini membuat kualitas air di sungai Juwana yang bermuara di Laut Jawa ini menurun. Ganjar pun berharap DLH Provinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten Pati menindaklanjuti dugaan tersebut.
”Tentang kualitas air tentunya harus bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup baik di Kabupaten Pati maupun Provinsi untuk bisa mengevaluasi kualitas air,” lanjut dia.
Bila memang ada indikasi pencemaran aliran air Sungai Juwana dari perusahaan yang berada di bantaran kali, ia meminta DLH bertindak tegas. Namun, sebelum sanksi dilakukan, pihaknya berharap ada kajian tentang kualitas air.
”Kalau ada indikasi pencemaran dadi perusahaan dan ada pelanggaran nanti bisa dikoordinasikan lebih lanjut. Kalau memang ada pelanggar ada tindakan dan tidak melakukan hal begitu. Butuh kajian kalau untuk aman atau tidaknya rawan diperbaiki. Kalau air sekarang memang kurang layak konsumsi,” tandas Ganjar.
Sebelumnya, aktivis sungai yang tergabung Jampisawan menduga adanya pencemaran Sungai Juwana oleh sejumlah perusahaan yang berada di pinggir sungai.
Dugaan ini muncul lantaran mereka menemukan sejumlah pipa perusahaan yang langsung menuju Sungai Juwana. Tak hanya itu, saat musim kemarau, bau busuk sering kali muncul di Sungai Juwana. Terutama di sekitar pabrik.
“Saat musim kemarau, bau air Sungai Juwana di sekitar pipa tersebut berbau tidak enak. Ikan mati dan lainnya. Itu yang menjadi alasan adanya dugaan pencemaran Sungai Juwana,” ujar Humas Jampisawan Ari Subekti.
Editor: Budi Santoso