Jadi Korban Duel Maut Geng Remaja di Pati, Keluarga Kaget
Umar Hanafi
Rabu, 31 Juli 2024 17:29:00
Murianews, Pati – Remaja asal Kecamatan Pati Kota, MS (16) menjadi korban duel maut geng remaja di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pihak keluarga pun kaget saat mendapatkan informasi pada Minggu (28/7/2024) dini hari lalu.
Paman korban, Mashadi mengaku tidak tahu kalau korban bergabung dalam salah satu geng remaja. Mengingat, korban dikenal sebagai anak baik dan rajin mengaji.
”Ya selama ini kalau saya melihat, korban ini ya anaknya baik. Sering ngaji. Ndak tahu kalau ikut geng atau apa,” ujar Mashadi, Rabu (31/7/2024).
Apalagi keponakannya itu izin pergi dari rumah untuk menghadiri selawatan di halaman Stadion Joyokusumo, Sabtu (27/7/2024) malam. Korban juga sempat video call dan berada di acara pengajian.
”Dia memang pergi selawatan, lha wong sempat video call juga pas di sana, sama pacarnya,” imbuhnya.
Usai kejadian itu, ia mendapatkan informasi bahwa duel antara geng Slow dan Maju Tubruk Geng untuk ospek anggota baru. Berdasarkan informasi yang diterimanya, awalnya duel yang sudah direncanakan tersebut untuk konten.
”Kalau saya dengar itu, awalnya buat konten saja. Jadi ada perjanjian, senjatanya itu gak boleh dibacokkan ke bagian atas,” kata dia.
Sementara itu, Agung Hadi Yulistiawan, Kepala Desa Plangitan, yang juga masih keluarga korban juga bercerita, bahwa pada Minggu (28/7/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, ia mendapat telepon dari nomor asing yang mengabarkan bahwa keponakannya kena sabetan sajam. Saat itu, korban sudah dibawa ke rumah sakit.
”Saya dan paman korban langsung menuju Rumah Sakit Mitra Bangsa. Di situ, kami melihat kondisi korban sudah tidak sadar,” tutur dia.
Ia pun menyebut, bahwa sempat bertemu dengan salah satu teman korban satu geng. Berdasarkan keterangan kawan korban, keponakannya tersebut kecelakaan.
”Terus kami cocokkan dengan temannya itu, dan ternyata ada kebohongan. Apakah alibinya bilang begitu itu karena takut atau apa saya tidak tahu,” ucapnya.
Dirinya kemudian melakukan komunikasi dengan dokter jaga di IGD Rumah Sakit Mitra Bangsa untuk melihat kondisi korban. Katanya, memang terjadi luka di kepala bagian belakang.
”Itu luka bacokan, senjata tajam. Kalau melihat scan, tidak mungkin kalau itu benda tumpul. Lukanya lumayan panjang dan lebar,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, duel geng remaja di Kabupaten Pati berujung maut. Satu orang meninggal dalam peristiwa itu. Akibat peristiwa itu, tujuh anggota geng ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatan. Mereka terancam 15 tahun penjara.
Editor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Remaja asal Kecamatan Pati Kota, MS (16) menjadi korban duel maut geng remaja di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pihak keluarga pun kaget saat mendapatkan informasi pada Minggu (28/7/2024) dini hari lalu.
Paman korban, Mashadi mengaku tidak tahu kalau korban bergabung dalam salah satu geng remaja. Mengingat, korban dikenal sebagai anak baik dan rajin mengaji.
”Ya selama ini kalau saya melihat, korban ini ya anaknya baik. Sering ngaji. Ndak tahu kalau ikut geng atau apa,” ujar Mashadi, Rabu (31/7/2024).
Apalagi keponakannya itu izin pergi dari rumah untuk menghadiri selawatan di halaman Stadion Joyokusumo, Sabtu (27/7/2024) malam. Korban juga sempat video call dan berada di acara pengajian.
”Dia memang pergi selawatan, lha wong sempat video call juga pas di sana, sama pacarnya,” imbuhnya.
Usai kejadian itu, ia mendapatkan informasi bahwa duel antara geng Slow dan Maju Tubruk Geng untuk ospek anggota baru. Berdasarkan informasi yang diterimanya, awalnya duel yang sudah direncanakan tersebut untuk konten.
”Kalau saya dengar itu, awalnya buat konten saja. Jadi ada perjanjian, senjatanya itu gak boleh dibacokkan ke bagian atas,” kata dia.
Sementara itu, Agung Hadi Yulistiawan, Kepala Desa Plangitan, yang juga masih keluarga korban juga bercerita, bahwa pada Minggu (28/7/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, ia mendapat telepon dari nomor asing yang mengabarkan bahwa keponakannya kena sabetan sajam. Saat itu, korban sudah dibawa ke rumah sakit.
”Saya dan paman korban langsung menuju Rumah Sakit Mitra Bangsa. Di situ, kami melihat kondisi korban sudah tidak sadar,” tutur dia.
Ia pun menyebut, bahwa sempat bertemu dengan salah satu teman korban satu geng. Berdasarkan keterangan kawan korban, keponakannya tersebut kecelakaan.
”Terus kami cocokkan dengan temannya itu, dan ternyata ada kebohongan. Apakah alibinya bilang begitu itu karena takut atau apa saya tidak tahu,” ucapnya.
Dirinya kemudian melakukan komunikasi dengan dokter jaga di IGD Rumah Sakit Mitra Bangsa untuk melihat kondisi korban. Katanya, memang terjadi luka di kepala bagian belakang.
”Itu luka bacokan, senjata tajam. Kalau melihat scan, tidak mungkin kalau itu benda tumpul. Lukanya lumayan panjang dan lebar,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, duel geng remaja di Kabupaten Pati berujung maut. Satu orang meninggal dalam peristiwa itu. Akibat peristiwa itu, tujuh anggota geng ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatan. Mereka terancam 15 tahun penjara.
Editor: Cholis Anwar