Pencurian Kopi di Pati Marak Saat Harga Tinggi, Petani Gamang
Umar Hanafi
Sabtu, 3 Agustus 2024 10:55:00
Murianews, Pati – Petani kopi di Kabupaten Pati saat ini sedang gamang atau ketar-ketir. Meskipun ketiban berkah dengan harga yang tinggi, tapi mereka diliputi kekhawatiran dengan maraknya aksi pencurian biji kopi di pohon.
Kopi yang belum dipetik di kabun mereka, beberapa kali raib digondol maling. Harga yang tinggi disebut membuat aksi pencurian kopi marak. Kekhawatiran ini dirasakan Ketua Kelompok Tani Segawe Lumintu Mberkahi, Joko Prasetyo.
”Kita juga takutnya dipanen duluan sama pencuri. Harga kopi yang tinggi saat ini sangat rawan aksi pencurian kopi di kebun. Yang di pohon-pohon itu belum hijau sudah dipetik pencuri, kita yang punya nggak kebagian,” ujar dia.
Petani kopi robusta di Pegunungan Muria, Dukuh Segawe, Desa Klakahkasihan, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pun terpaksa memanen kopi lebih cepat daripada biasanya. Mereka kejar-kejaran waktu dengan maling.
Selain untuk mengantisipasi maraknya pencurian kopi, panen lebih cepat dilakukan ini juga untuk memanfaatkan momen tingginya harga kopi di pasaran. Mereka terpaksa memanen kopi yang masih hijau agar tidak kecolongan dan bisa merasakan harga tinggi.
”Ini masih hijau buah kopinya kita petik karena untuk mengejar harga yang tinggi saat ini. Takutnya di bulan-bulan tertentu nanti harganya turun,” ungkap dia.
Terlebih stok kopi jenis robusta di Pegunungan Muria Pati juga sudah menipis karena kopi dari petani langsung dijual dan tidak ditimbun. Selain itu, produktivitas kopi juga turun akibat cuaca panas yang tinggi.
”Untuk kondisi stok kopi saat ini kurang karena kemarin itu kan kemaraunya panjang. Hujan belum ada turun, akibatnya hasil kopi berkurang,” lanjut dia.
Harga kopi di tingkat petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, saat ini melonjak hingga Rp 75 ribu per kilogram. Harga itu untuk biji kopi kering atau usai dijemur.
Harga ini tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dua tahun lalu atau tahun 2022. Pada saat itu, harga biji kopi kering hanya berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram.
”Mulai awal tahun 2023, harga kopi di tingkat petani terus merangkak naik hingga menyentuh harga tertinggi mencapai Rp 31 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram. Itu pun untuk harga kopi yang biasa saja, bukan yang paling bagus,” ungkap dia.
Memasuki awal tahun 2024, harga kopi menyentuh angka Rp 50 ribu per kilogram. Harga tersebut terus melonjak hingga pertengahan 2024 ini tembus Rp 75 ribu per kilogram.
”Bulan Januari dan Februari kemarin, harga kopi awalnya Rp 50 ribu per kilogram. Terus merangkak naik, naik terus sampai puncaknya kemarin tembus kisaran harga Rp 73 ribu sampai Rp 75 ribu per kilogram,” kata Joko.
Petani kopi pun bersyukur dengan tingginya harga kopi ini. Namun mereka diliputi kekhawatiran maraknya aksi pencurian. Mereka pun berharap aksi pencurian tersebut ditindak.
Editor: Dani Agus



