Kamis, 20 November 2025

Saat cuti Kerja, Karsini pun menyempatkan mendatangi kediaman Sumadi. Keduanya sempat melangsungkan pernikahan. Namun, pernikahan itu tidak melalui KUA. Tetapi nikah siri. 

Setelah melangsungkan pernikahan siri, Karsini kemudian kembali ke Dubai untuk bekerja kembali. Mereka menjalin hubungan jarak jauh alias LDR. Hubungan jarak jauh ini tidak berjalan dengan lancar. Keduanya sering kali terlibat cekcok dan pertengkaran. 

”Mulai ada ketidakcocokan. Seperti sering bertengkar, suka ngejelekin aku dan keluargaku,” uangkap dia. 

Selain itu, lanjut Karsini, Sumadi juga berencana menjual tanah ibu aku yang berada di Salatiga untuk dibelikan truk untuk bisnis. Namun hal itu ditolak Karsini. 

Penolakan ini bermula Sumadi enggan menikahi Karsini secara resmi. Karsini pun mulai tidak mengirimkan uang kepada Sumadi. 

”Dia minta dikirim duit tapi ndak saya kasih. Dia minta duit-duit tapi ndak menghargai aku. Kalau aku kasih duit, nanti kalau aku tuanya gimana. Kalau aku diusir. Dia juga ndak mau nikahi aku secara resmi,” ungkap dia. 

”Kita juga ndak punya anak. Kalau aku tua, sakit-sakitan mungkin dia sudah ndak suka sama aku. Aku masih sehat saja dia sering marah-marah. Waktu intropeksi itu aku coba ndak ngirim duit,” sambungnya. 

Hal ini membuat Sumadi murka. Hubungan mereka pun putus tanpa ada kejelasan. Sekitar enam bulan lamanya mereka tidak menjalin komunikasi

”Ndak ada komunikasi. Dia blok semua akun, di Facebook, Tiktok WA semua diblok,” ujar dia. 

Hingga akhirnya, salah satu kerabatnya memberitahukan bahwa Sumadi sudah menjalani lamaran dan menikah dengan wanita lainnya. Karsini pun sakit hati. 

”Terus aku punya niat kalau pulang harus ke sana. Aku mau nuntut Hak. Karena sudah bertahun-tahun yang hasil kerja dikirim ke sana smua. Walaupun ndak dapat (harta) aku bisa meluapkan apa yang ada di hati,” ungkap dia.

Pada Juli 2024 lalu, Karsini pulang ke kampung halaman setelah merantau bertahun-tahun di Dubai. Pada 10 Agustus 2024 lalu, ia akhirnya menyempatkan mendatangi rumah Sumadi. 

”Setelah itu ke sana. Tanpa kabar. Pulang ke Indonesia bulan Juli. Mungkin 2 Minggu di rumah. Pulang seminggu di rumah terus ke sana. Tanggal Sabtu sore ke Sana. Langsung ke rumah dia. Mediasi. Mau ganti rugi secara damai,” tutur dia. 

Karsini menuntut ganti rugi Rp 100 juta dari uang yang sudah dia keluarkan. Tapi Sumadi tidak mau. Akhirnya Karsini dibantu sejumlah tukang di desa tersebut membongkar rumah Sumadi. 

”Kalau ndak kau ganti rugi ya sudah rumah rubuh. Kalau mau dirubuhin ya rubuhin aja dia nantangin gitu. Habis itu aku ke perangkat desa minta surat pernyataan,” ungkap dia. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler