Selasa, 24 Juni 2025

Murianews, Pati – Ratusan warga Desa Tambahagung, Kecamatan Tambahagung Kabupaten Pati mengalami kekeringan sudah 5 bulan ini. Warga pun membutuhkan bantuan air bersih untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. 

Sejumlah warga Desa Tambahagung tampak menanti kedatangan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jumat (23/8/2024). 

Mereka berbondong-bondong sambil menenteng sejumlah galon kosong ke sebuah penampungan air buatan dari terpal. Selang beberapa saat, sejumlah truk tangki air bersih BPBD Kabupaten Pati berdatangan. 

Warga pun langsung mengantre untuk mendapatkan air bersih bantuan BPBD. Salah satu warga itu yakni, Sartini. Ia pun menyambut dengan wajah semperingah kedatangan truk tangki air bersih dari BPBD Kabupaten Pati. 

”Senang sekali mendapatkan bantuan air bersih. Sudah hampir 5 bulan mengalami kekeringan,” ujar Sartini kepada Murianews.com.

Sartini bercerita sejak 5 bulan terakhir, sumur di desanya kering tak mengeluarkan sumber air. Sementara di desa yang berbatasan dengan Kecamatan Kayen dan Kecamatan Gabus ini tak mendapatkan aliran air dari PDAM Pati. 

”Sumur ndak keluar airnya. PDAM ndak ada di sini. Bisanya ya mengandalkan air sumur. Tapi sekarang kering. Ndak ada airnya. Untuk mandi saja ndak ada,” ujar Sartini. 

Ia mengungkapkan kekeringan ini membuatnya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Pati dan relawan lainnya. Bila tidak ada bantuan air bersih, mereka terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari. 

”Sumurnya kering semua. Kalau untuk masak, minum itu ya beli terus. Kalau seminggu sekitar 6 galon untuk masak dan minum. Harganya sekitar Rp 4000 sampai Rp 5.000 per galon,” tutur dia. 

Sementara itu, Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat menambahkan, Desa Tambahagung merupakan desa pertama di Kabupaten Pati yang melaporkan kekeringan. Saat ini kekeringan di wilayahnya sudah mencapai 5 desa. 

”Per hari ini di wilayah kami sudah ada lima desa yang dilanda kekeringan. Yaitu, Desa Tambahagung, Desa Maitan, Desa Tambaharjo, Desa Sinomwidodo dan Desa Keben,” tandas Mirza. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler