Kamis, 20 November 2025

Koordinator Aksi Arifin mengaku pihaknya tergerak melakukan aksi lantaran resah dengan proses pengisian perangkat desa di Kabupaten Pati.

Apalagi pengisian perangkat desa ini dilakukan saat tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tengah berlangsung.

”Jadi seakan-akan Pilkada Pati hanya sebatas pengalihan isu. Saat proses Pilkada, open rekrutmen dari Kades untuk mengisi (kekosongan) perangkat desa,” ujar Arifin kepada Murianews.com.

Menurutnya, proses pengisian perangkat desa kali ini merupakan kemunduran. Pasalnya, selain dinilai tergesa-gesa, rekrutmen kali ini menggunakan sistem lembar jawaban komputer (LJK).

Ia menilai, sistem ini rawan dimanipulasi dan rawan kecurangan. Padahal, lanjut dia, yang menyelenggarakan tes pengisian perangkat desa kali ini merupakan kampus besar.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler