”Satu ndak ada masalah. Awalnya kita rujuk ke Mitra Bangsa karena penuh ruangannya kemudian ke RSUD Soewondo tapi Ndak mampu. Langsung dapat rujukan ke RS yang terbaik yaitu internasional Colombia. Satu masih merawatan,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Dua siswa lelaki SMPN 3 Pati jatuh dari lantai dua seusai bersandar di pagar pembatas jembatan penghubung antargedung, Sabtu (26/10/2024). Akibatnya, seorang siswa dilarikan ke rumah sakit Semarang.
Waka Kesiswaan, Juarto memaparkan kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Waktu itu sejumlah siswa sedang bersantai dan bersandar di pagar pembatas jembatan penghubung antargedung usai mengikuti lomba bulan bahasa.
”Kemarin terjadi hari Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB. Kronologi kejadian anak itu bersandar di pembatas (jembatan) lantai dua. Waktu itu baru selesai lomba bulan bahasa,” ujar dia, Selasa (29/10/2024).
Selang beberapa saat, pagar pembatas yang terbuat dari baja antikarat alias stainless itu ambrol. Hal ini membuat tiga siswa terpelanting. Dua siswa jatuh ke lantai 1 sementara satu siswa berhasil selamat usai bergelantungan di tembok.
”Anak memang tidak tahu mungkin. Karena bahannya stainless. Di luarnya kelihatan bagus. Tapi di dalamnya kan ndak tahu. Ternyata kropos. Mungkin air masuk sehingga terjadi pengkroposan. Ada beberapa anak itu hingga terjadi kejadian kemarin,” ungkap Juarto.
Hal ini membuat dua siswa dirujuk ke rumah sakit. Bahkan satu siswa perlu rawat inap di RS Colombia Asia Semarang untuk mendapatkan perawatan. Siswa yang masih mendalami perawatan mengalami benturan di kepala.
”Kondisi anak terkini, satu bisa langsung pulang yang satu memang dirujuk ke RS . Kemarin saat kami ke sana kondisinya baik sudah bisa mengenali. Karena pendarahannya di luar otak,” kata dia.
Ia menegaskan korban tidak mengalami patah tulang seperti yang kabar di media sosial. Pihaknya juga bergantungjawab dengan langsung mengurusi perawatan kedua siswanya.
”Kami urus semuanya dua-duanya. kami usahakan yang terbaik untuk pelayanan kesehatan. Itu kan di RS Internasional Columbia Semarang. Ndak bener sampai ada yang koma itu,” kata dia.
Ia memaparkan, awalnya pihaknya mencoba merujuk kedua siswanya di rumah sakit di Kabupaten Pati. Lantaran tak mampu, kedua siswa pun dilarikan ke RS Colombia Asia.
”Satu ndak ada masalah. Awalnya kita rujuk ke Mitra Bangsa karena penuh ruangannya kemudian ke RSUD Soewondo tapi Ndak mampu. Langsung dapat rujukan ke RS yang terbaik yaitu internasional Colombia. Satu masih merawatan,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar