Rabu, 19 November 2025

Arif Sutoyo, atau yang akrab disapa Arif Khilwa menjelaskan, kumpulan cerpen yang ia tulis lahir dari realitas sosial yang ada di tengah masyarakat.

”Ide cerita berasal peristiwa-peristiwa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Cerpen dengan judul Jabrik dan Tuyul Pilkades mengangkat tema politik dengan berbagai persoalannya,” kata dia. 

Ia menyebut, kedua cerpen itu sama-sama mengangkat masalah politik yang menyuguhkan hukum sebab akibat dalam prakteknya.

Cerpen-cerpen itu memuat kritik terhadap kegiatan politik di daerah yang bersinggungan dengan kebiasaan masyarakat. 

Sosok Arif Khilwa sendiri cukup dikenal sebagai sastrawan khususnya di Kabupaten Pati.

Dia juga aktif melakukan pendampingan lahirnya buku kumpulan karya pelajar seperti “Santri Kajen Tolak Korupsi”, buku kumpulan esai “Dari Mata Perempuan”, serta buku kumpulan kritik novel “Sastra Dalam Lipatan Sarung”.

Bersama dengan komunitas Gandrung Sastra, dia mengajak generasi muda dan masyarakat di Kabupaten Pati untuk mencintai sastra dengan melakukan pelatihan kepenulisan, pembuatan buletin dan buku kumpulan karya serta pementasan. 

Pria kelahiran Desa Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, ini merupakan seorang guru di MA Salafiyah Kajen, Pati.

Dirinya menggalakkan gerakan merawat Sastra Muria dengan berkeliling dari sekolah, perguruan tinggi, dan pondok pesantren di wilayah Pati, Kudus, dan Jepara, serta membuat buku kumpulan puisi sajak Lereng Muria.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler